Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan dirinya dan Wakil Gubernur Mian serta Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata secara bergantian akan berkantor di pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano.
"Minggu pertama, wagub berkantor di sana, minggu kedua Bupati Bengkulu Utara dan minggu ketiga saya sendiri yang akan berkantor di Enggano," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Rabu.
Langkah tersebut, menurut Gubernur Helmi Hasan, diambil untuk memastikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 benar-benar berjalan optimal di lapangan.
Helmi menjelaskan Inpres 12 Tahun 2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo memberikan mandat kepada Gubernur Bengkulu untuk membentuk tim koordinasi dalam penanganan persoalan Enggano dan alur Pelabuhan Pulau Baai.
Tim, kata dia, sudah dibentuk dan langsung bekerja di bawah koordinasi Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu.
Menurut Gubernur Helmi, keberadaan para pejabat tinggi pemerintahan di Pulau Enggano menjadi bukti keseriusan Pemprov Bengkulu dalam menangani permasalahan secara langsung, bukan hanya lewat laporan dan koordinasi jarak jauh.
Oleh karena itu, pejabat diinstruksikan untuk berkantor di sana hingga persoalan alur selesai, termasuk Gubernur Helmi Hasan juga ikut berkantor di sana.
"Kita semua sepakat, persoalan Enggano tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus segera dituntaskan," kata Helmi.
Sementara itu, kapal bantuan transportasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia untuk masyarakat Pulau Enggano telah bersandar di dermaga pelabuhan dari pulau terluar Indonesia di Bengkulu itu.
KKP menyiapkan Kapal Orca 5 berkapasitas 100 orang untuk melayani perjalanan warga Enggano ke Kota Bengkulu. Kapal tersebut beroperasi untuk mengangkut penumpang dan hasil bumi secara gratis dari Enggano ke Kota Bengkulu.
"Kapal Orca 5 untuk membantu, bukan dimiliki ya, jangan salah paham juga, ini kapal bukan selamanya, tapi bantuan sampai alur pelabuhan kembali normal," ujarnya.
Menurut dia, dengan tambahan transportasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu, diharapkan kendala transportasi dari Enggano dalam situasi saat ini bisa lebih baik.