Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan kajian terhadap air sumur bor yang digunakan jamaah Masjid Agung di komplek perkantoran pemerintah daerah setempat keruh dan berbau.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Budiarto di Mukomuko, Minggu, mengatakan, instansinya tahun ini mendapat alokasi dana sebesar Rp200 juta untuk penanganan air di Masjid Agung Mukomuko.
"Air yang ada sekarang itu ada dua sumber dari PDAM dan sumur bor, memang dari sumur bor airnya keruh, masih ada air gambut, maunya air untuk masjid bersih, untuk itu kita kaji dulu," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya mau mengkaji dulu apakah air sumur bor di daerah Mukomuko bisa benar-benar bagus atau tidak, karena masjid sekarang ini berada di posisi lahan gambut.
Selain itu, kawasan daerah ini juga berada di tepi pantai, untuk itu jangan sampai setelah dilakukan pengeboran sumur dalam tetapi airnya masih tetap tidak bagus.
Untuk itu, sebaiknya dipelajari dulu, dikaji dulu jangan sampai dengan anggaran tang ada ini nantinya tidak pas dalam penanganannya.
Begitu juga dengan Air PDAM yang sudah masuk di masjid ini, tetapi mau dilihat dulu kelancaran apakah aliran airnya cukup atau tidak.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Mukomuko Wisnu Hadi sebelumnya mengatakan, lembaganya menganggarkan dana aspirasi sebesar Rp200 juta untuk melakukan normalisasi sumber air di Masjid Agung Mukomuko dari keruh menjadi bersih serta memaksimalkan volume distribusi air ke rumah ibadah tersebut.
"Dana Rp200 juta itu penting dianggarkan di APBD perubahan karena kesepakatan kami dengan komisi," ujarnya.
DPRD Kabupaten Mukomuko menganggarkan dana untuk normalisasi air Masjid Agung guna menindaklanjuti keluhan dari masyarakat yang mengeluhkan kondisi air di masjid di komplek perkantoran pemerintah daerah dalam kondisi keruh dan volume-nya yang terbatas saat mengambil air wudhu untuk shalat.
Dia menjelaskan, anggaran sebesar Rp200 juta itu bukan untuk kegiatan perawatan Masjid Agung Mukomuko, tetapi untuk normalisasi air dari keruh menjadi jernih.
