Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota Bengkulu memfokuskan anggaran belanja daerah di Perubahan APBD 2025 ke sektor infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
"Dari sisi belanja, angkanya meningkat dari Rp1,355 triliun menjadi Rp1,399 triliun. Kenaikan ini diarahkan pada sektor-sektor prioritas, yakni pendidikan Rp412,96 miliar, kesehatan Rp112,87 miliar, serta infrastruktur jalan drainase, dan fasilitas publik senilai Rp174,93 miliar," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Tony Elfian di Bengkulu, Senin.
Tony Elfian menyampaikan itu pada rapat paripurna DPRD Kota Bengkulu agenda penyampaian pengantar nota penjelasan Wali Kota Bengkulu terhadap Raperda tentang Perubahan APBD (P-APBD) Kota Bengkulu tahun anggaran 2025.
"Pada Raperda P-APBD 2025, yang masih menjadi fokus Pemkot Bengkulu adalah bidang infrastruktur, bidang pendidikan dan bidang kesehatan," kata dia.
Tony melanjutkan belanja daerah memang didesain bukan untuk birokrasi semata, melainkan benar-benar kembali kepada rakyat.
Ia menjelaskan besarnya alokasi belanja di bidang pendidikan karena pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing.
"Kita ingin memastikan sarana dan prasarana sekolah memadai, kualitas guru meningkat, dan akses pendidikan terbuka bagi semua anak," kata Tony.
Kemudian di bidang kesehatan, tujuan utama kata dia adalah meningkatkan layanan dasar, memperkuat fasilitas rumah sakit dan puskesmas, serta menangani isu penting seperti stunting dan gizi masyarakat.
Sedangkan untuk infrastruktur, Pemkot Bengkulu berfokus pada perbaikan jalan, pembangunan drainase, dan fasilitas umum sebagai upaya mendukung perputaran ekonomi rakyat.
"Selain itu, kita juga memberi perhatian khusus pada pengelolaan persampahan. Prioritas ini penting karena sampah adalah persoalan yang langsung dirasakan masyarakat sehari-hari dengan alokasi anggaran yang memadai, kita ingin meningkatkan sistem pengangkutan sampah, memperbaiki TPS, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan kota," ucapnya.
Tony juga menyampaikan dari sisi pembiayaan penerima daerah naik signifikan dari Rp4,76 miliar menjadi Rp62,01 miliar, penerimaan itu meningkat terutama bersumber dari Silpa 2024. Pengeluaran pembiayaan ditetapkan nol rupiah, dengan demikian defisit anggaran dapat ditutup dengan pembiayaan tersebut.
"Wali kota percaya bahwa DPRD akan membahas dan menyetujui perubahan APBD ini dengan semangat kebersamaan. Beliau juga mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melaksanakan anggaran secara disiplin, tepat sasaran, dan transparan. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan sangat penting agar APBD benar-benar memberikan manfaat nyata bagi warga Kota Bengkulu," ujarnya.
