Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengerahkan petugas untuk menangani insiden kebakaran yang menghanguskan sedikitnya 20 rumah warga di kawasan padat penduduk Jalan Diponegoro, pada Kamis dini hari.
“Jalan sempit, kondisi gelap dan rumah-rumah terbuat dari kayu membuat api cepat membesar. Itu menjadi kendala utama kami saat melakukan pemadaman,” ujar Kepala Disdamkartan Kota Samarinda Hendra AH di Samarinda, Kamis.
Api yang mulai berkobar sekitar pukul 04.20 WITA itu diduga kuat berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah warga. Akibat peristiwa ini, puluhan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dengan kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran beserta dukungan relawan dari lima posko dikerahkan untuk memadamkan api," kata Hendra.
Petugas menghadapi kesulitan akibat keterbatasan sumber air, sehingga harus menarik selang lebih jauh untuk mencapai titik api.
Seorang saksi mata, AK menuturkan bahwa api menjalar begitu cepat setelah asap hitam tebal pertama kali muncul dari sebuah rumah di tengah gang.
Kepanikan melanda warga yang membuat mereka tidak sempat menyelamatkan harta benda maupun dokumen berharga.
Hingga Kamis pagi, aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara, sementara petugas pemadam masih melakukan proses pendinginan.
