Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu terhitung sejak Januari hingga September 2025 telah melakukan 64 kali operasi darurat nonkebakaran yang terjadi di wilayah itu.
"Sepanjang 2025 ini Damkar Rejang Lebong sudah melakukan 64 kali operasi darurat nonkebakaran yang terjadi dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong," kata Kepala Damkar Rejang Lebong Andi Ferdian saat dihubungi di Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, operasi darurat nonkebakaran yang dilakukan oleh personel damkar daerah tersebut mulai dari evakuasi ular, evakuasi sarang tawon dan binatang lainnya yang masuk ke rumah atau pemukiman warga.
"Sedangkan yang lainnya ialah melakukan pelepasan cincin, menangkap kucing hingga membersihkan saluran drainase yang tersumbat," terangnya.
Operasi darurat nonkebakaran yang terjadi di daerah itu, kata dia, terbanyak ialah evakuasi ular, mulai dari jenis kobra maupun ular sanca. Kemudian yang lainnya ialah evakuasi sarang tawon jenis tawon vespa.
Menurut dia, operasi kedaruratan nonkebakaran ini dilakukan oleh satu regu khusus yang berjumlah delapan orang. Dalam menjalankan tugasnya regu ini dilengkapi dengan peralatan seperti tali, tabung oksigen, tandu, serta alat penjepit untuk penanganan ular.
Sementara itu, untuk menanggulangi terjadinya bahaya kebakaran dan operasi darurat nonkebakaran yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong dan sekitarnya Dinas Damkar Rejang Lebong didukung oleh 120 personel yang selalu bersiaga selama 24 jam.
Personel yang dimiliki oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Rejang Lebong ini tersebar dalam lima pos pemadam kebakaran, yakni di Markas Damkar Rejang Lebong yang berada di Jalan S Sukowati Curup dan empat Pos Damkar kecamatan terdiri dari Pos Damkar Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Pos Damkar Kecamatan Bermani Ulu Raya.
