Meulaboh (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, hingga saat ini masih menyimpan temuan kerangka diduga kuat anggota Polri, yang ditemukan pada Senin (6/10) lalu di lokasi proyek rumah sakit setempat.
“Ada dua kantong jenazah yang masih kita simpan, kerangka ini kita amankan di ruang pendingin jenazah,” kata Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Ilum Anam menjawab ANTARA di Meulaboh pada Sabtu.
Ia mengatakan kerangka-kerangka tersebut nantinya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh Tim Forensik Polda Aceh, yang akan turun ke Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Ilum Anam mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah kerangka yang saat ini sudah disimpan di ruang jenazah rumah sakit, karena diduga kerangkanya ditemukan banyak yang tidak utuh.
“Tidak utuh ini apakah karena sudah lama, kami tidak tahu pasti,” katanya.
Ia mengatakan temuan kerangka jenazah tersebut akan dikebumikan setelah proses pemeriksaan selesai dilakukan oleh Tim Polda Aceh.
Sebelumnya Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat memastikan penemuan kerangka manusia yang ditemukan dalam galian konstruksi di Kompleks RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh,yang diduga merupakan anggota Polri korban bencana tsunami tahun 2004 silam.
“Kuat dugaan kerangka tersebut merupakan korban tsunami Aceh tahun 2004, yang mungkin sebelumnya telah dievakuasi dan dimakamkan sementara di area sekitar rumah sakit,” kata Kasat Reskrim AKP Roby Afrizal pada Selasa (7/10).
Temuan kerangka tersebut sebelumnya ditemukan pada Senin (6/10) saat para pekerja sedang menggali tanah untuk pembangunan fondasi ruangan baru di sekitar rumah sakit dan menemukan benda yang diduga tulang-belulang manusia pada kedalaman sekitar dua meter.
Selain itu, lanjutnya, petugas menemukan beberapa barang yang diduga milik korban, antara lain celana PDL Polri, sabuk Polri, serta kaos berwarna hitam bertuliskan Polisi.
Barang-barang tersebut kini diamankan sebagai bahan pendukung dalam proses identifikasi lebih lanjut.
“Untuk memastikan identitas korban, kami akan tetap melakukan tahapan pemeriksaan dan koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, termasuk manajemen RSUD Cut Nyak Dhien dan Dinas Kesehatan,” ujarnya.
