Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mendukung lanjutan pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau, Sumatera Selatan, setelah ditetapkan kembali sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat.
"Pemkab Rejang Lebong berterima kasih karena pekerjaan lanjutan pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Curup-Lubuklinggau bisa dilanjutkan, terlebih lagi sudah masuk PSN," kata Bupati Rejang Lebong Muhammad Fikri di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan, Pemkab Rejang Lebong mendukung penuh penetapan pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Curup-Lubuklinggau ini masuk dalam PSN, sehingga impian masyarakat Rejang Lebong untuk memiliki akses transportasi yang cepat bisa diwujudkan.
Pembangunan jalan tol ini, kata dia, nantinya akan mempermudah akses lalu lintas, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.
Menurut dia, dengan adanya pembangunan jalan tol itu nantinya akan mempercepat akses masyarakat dari Kabupaten Rejang Lebong ke Kota Bengkulu atau pun ke Provinsi Sumatera Selatan.
Pada program pembangunan jalan tol tersebut, Kabupaten Rejang Lebong sendiri sebelumnya telah masuk dalam rencana pembangunan jalan tol untuk akses pintu masuk tol.
Dengan begitu, akan berdampak positif karena tol Bengkulu - Lubuklinggau terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai, di mana nantinya bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan ekonomi daerah dan konektivitas wisatawan ke daerah.
Dia berharap dengan adanya pembangunan jalan tol ini akan dapat membuka akses lebih luas bagi masyarakat Rejang Lebong untuk melakukan mobilitas dan meningkatkan aktivitas ekonomi, yang tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan daerah dapat berjalan lebih cepat.
Pembangunan Tol Bengkulu–Lubuklinggau memiliki arti strategis bagi perekonomian Provinsi Bengkulu karena menjadi jalur utama yang menghubungkan pusat produksi di wilayah selatan Sumatera dengan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.
Selama ini, akses darat menuju pelabuhan tersebut masih terbatas oleh kondisi jalan nasional yang berliku dan rawan longsor di daerah pegunungan. Dengan adanya tol, arus barang dan logistik dapat mengalir lebih cepat dan efisien, sehingga biaya distribusi turun dan daya saing komoditas unggulan Bengkulu, seperti batu bara, kopi, dan CPO, meningkat di pasar nasional maupun internasional.
Lebih jauh, konektivitas antara Tol Bengkulu–Lubuklinggau dan Pelabuhan Pulau Baai akan memperkuat posisi Bengkulu sebagai gerbang ekspor baru di pesisir barat Sumatera. Tol ini tidak hanya mempersingkat waktu tempuh dari hulu ke hilir rantai pasok, tetapi juga mendorong tumbuhnya kawasan industri, logistik, dan jasa pendukung di sepanjang koridor ekonomi.
Dengan demikian, keberadaan tol tersebut bukan sekadar proyek infrastruktur fisik, melainkan katalis transformasi ekonomi yang dapat mengurangi ketimpangan wilayah dan mempercepat pertumbuhan investasi di Bengkulu.
Sebelumnya Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyebutkan pembangunan Jalan Tol Lubuklinggau–Curup–Bengkulu masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat setelah tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedelapan atas Permenko Nomor 7 Tahun 2021 tentang Proyek Strategis Nasional.
