Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal segera memulai negosiasi untuk menambah empat unit pesawat angkut berat A400M buatan Airbus setelah secara simbolis menerima dan menyerahkan unit pertama A400M kepada TNI Angkatan Udara di Jakarta, Senin.
Unit pertama pesawat A400M dari total dua pesawat yang dipesan oleh Indonesia resmi memperkuat Skadron Udara 31/Angkut Berat Lanud Halim Perdanakusuma dengan nomor ekor A-4001. Unit kedua A400M pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada tahun 2026.
"Kita sudah aktif (kontrak pembelian pesawat A400M, red.) dua unit. Kita sudah ada opsi empat unit. Kita mungkin negosiasi untuk kita tanda tangan (pembelian, red.) empat unit lagi. Sementara itu," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas meninjau pesawat A400M A-4001 di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Kontrak pembelian dua unit pesawat A400M diteken oleh Presiden Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2021 pada sela-sela acara Dubai Airshow 2021. Dalam acara yang sama, Kementerian Pertahanan RI juga meneken letter of intent (LoI) untuk pembelian empat unit A400M pada masa mendatang.
Pesawat angkut berat A400M merupakan pesawat serbaguna yang memiliki kemampuan transportasi kargo berat, pengisian bahan bakar di udara, dan untuk operasi-operasi kemanusiaan serta operasi-operasi tempur. Pesawat A400M pertama kali dipamerkan oleh Airbus di Indonesia pada Maret 2017, kemudian pesawat A400M milik Angkatan Udara Prancis pernah mengirim bantuan ke Lombok saat gempa bumi pada Agustus 2018.
