Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 579.812 orang dari 1.720.658 orang yang telah dilakukan pengukuran lingkar perut melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Jakarta, mengalami obesitas sentral.
"Sekitar 33,7 persen (dari orang yang diperiksa lingkar perut) mengalami obesitas sentral," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, dari 446.116 orang yang dilakukan pemeriksaan tingkat aktivitas fisik, sebanyak 423.521 orang atau 94,94 persen dinyatakan kurang aktivitas fisik.
Adapun hingga Oktober 2025, jumlah yang mendaftar program CKG di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebanyak 2.770.691 orang, dan yang telah dilayani sebanyak 2.561.747 orang, atau setara dengan 92,46 persen dari total pendaftar.
Dari hasil pemeriksaan, temuan terbanyak berasal dari kelompok risiko penyakit kardiovaskular, terutama obesitas sentral dan kurangnya aktivitas fisik.
Berkaca dari temuan tersebut Puji mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan memperluas kegiatan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) melalui dua pendekatan.
Salah satunya, di pelayanan berbasis fasilitas kesehatan di seluruh puskesmas, puskesmas pembantu dan Klinik Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan kegiatan CKG secara rutin.
Kemudian, pendekatan berbasis komunitas melalui kegiatan CKG komunitas di Posyandu, lingkungan kerja, sekolah, maupun kegiatan masyarakat lainnya agar skrining bisa menjangkau lebih luas, dan lebih dekat dengan warga.
Puji mengatakan, Dinas Kesehatan DKI juga mengadakan program untuk mengajak masyarakat bergaya hidup sehat termasuk "Jakarta Berjaga" (Bergerak, Bekerja, Berolahrga dan Bahagia) yang sudah memasuki tahun kedua.
Dalam program tersebut, peserta harus menyelesaikan tantangan melangkah minimal 7500 langkah per hari selama tiga minggu (21 hari) berturut turut.
