Bengkulu (Antara) - Warga Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu meminta pemerintah setempat memperbaiki jalur evakuasi tsunami sepanjang tiga kilometer yang rusak parah, terutama kondisi jembatan yang terputus akibat gelombang pasang.
"Jalur ini menghubungkan Kelurahan Teluk Sepang dengan Padang Serai untuk jalur evakuasi tsunami, tapi kondisinya memprihatinkan," kata Meginanto, warga Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan jalur evakuasi itu dibangun pada akhir 2014 atas dukungan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain jalur evakuasi tersebut, pemerintah pusat juga membangun shelter atau tempat penyelamatan diri saat tsunami berupa bangunan empat lantai yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga.
"Jalan ini hanya bisa digunakan sebentar karena setahun setelah dibangun jembatannya ambruk akibat air pasang," kata dia.
Saat ini kata dia, jembatan tersebut dipasangi papan beberapa lembar sehingga kendaraan roda dua tetap dapat melintas.
Warga berharap jalur itu segera diperbaiki sehingga ke depan menjadi jalur alternatif bahkan jalur utama, sebab saat ini jalur utama warga dari dan menuju Kota Bengkulu sudah dipadati truk pengangkut batu bara.
"Kami harapkan jalur sepanjang tiga kilometer ini bisa segera diperbaiki sehingga warga tidak harus melintasi jalur Pulau Baai yang padat truk angkutan batu bara," kata Noprizal, warga lainnya.
Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu masuk dalam zona merah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Atas kondisi ini, pemerintah membangun sejumlah infrastruktur mitigasi bencana namun kondisinya rusak dan butuh perbaikan.***4***
Warga Bengkulu Minta Perbaikan Jalur Evakuasi Tsunami
Senin, 4 September 2017 11:08 WIB 1813