Bengkulu (Antara) - Kepala Suku Kaitora dari Pulau Enggano mengapresiasi program pemerintah lewat PT Pertamina yang mewujudkan bahan bakar minyak satu harga di pulau terluar itu.
"Kami atas nama masyarakat adat Enggano berterima kasih kepada pemerintah dengan program BBM satu harga di Enggano," kata Kepala Suku Kaitora Pulau Enggano Raffli Zen Kaitora di Bengkulu, Jumat.
Raffli mengatakan mengetahui informasi tentang pemberlakukan BBM satu harga di pulau terluar yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara itu melalui pemberitaan media massa.
Ia berharap program tersebut benar-benar terealisasi di lapangan, sebab selama ini kenaikan harga BBM di pulau itu diakibatkan pemasaran melalui pengecer.
"Selama ini minyak sampai di pulau dan hanya dua hari dilayani koperasi dengan harga normal, setelah itu minyak dijual ke warung-warung sehingga dan harganya melonjak," kata Raffli.
Ia berharap, dengan program BBM satu harga, kejadian serupa tidak terulang lagi di mana BBM dapat diperoleh dengan lancar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak yang dibangun di Desa Malakoni.
Sehari sebelumnya, PT Pertamina meluncurkan program BBM satu harga untuk Pulau Enggano di Terminal BBM Pulau Baai, Kota Bengkulu.
"Kini warga Pulau Enggano dapat menikmati bahan bakar minyak satu harga sama seperti harga BBM di SPBU dalam Kota Bengkulu," kata General Manager Marketing Operation Region (GM MOR) II Pertamina Sumbagsel, Erwin Hiswanto.
Lewat perjuangan panjang kata dia, PT Pertamina akhirnya dapat mengantarkan mobil tanki yang mengangkut produk premium, biosolar dan pertalite melalui jalur laut ke pulau yang dihuni lebih 3.000 jiwa itu.
Harga jual BBM di pulau itu kini sama dengan daerah lain, yaitu Rp6.450 per liter untuk premium, Rp5.150 per liter solar dan Rp7.500 per liter pertalite.
Sebelumnya, masyarakat Pulau Enggano terpaksa mengeluarkan uang kisaran Rp10.000 hingga Rp12.000 untuk membeli 1 liter BBM.***1***
Masyarakat Enggano Apresiasi Program BBM Satu Harga
Jumat, 17 November 2017 14:32 WIB 6338