Brasilia (Antaranews Bengkulu) - Jaksa Brasil pada Rabu mengatakan memulai penyelidikan mengenai kemungkinan konsultan politik Cambridge Analytica di London bertindak secara gelap di Brasil, saat pertentang tentang pengambilan data perusahaan tersebar di seluruh dunia.
Jaksa Distrik Federal Brasil, yang mencakup kota Brasilia, mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa mereka akan menyelidiki apakah perusahaan tersebut, melalui kemitraannya dengan kelompok konsultan bermarkas di Sao Paulo, yakni A Ponte Estrategia Planejamento E Pesquisa Ltda, secara gelap menggunakan data dari jutaan orang Brasil dalam menciptakan penampang psikografis.
Mitra kelompok konsultan tersebut tidak menanggapi panggilan.
Jaksa satuan data khusus akan melihat apakah ada pelanggaran keamanan, yang memungkinkan perusahaan tersebut mengambil data pribadi secara tidak sah.
Regulator dan legislator di Amerika Serikat dan Eropa meminta penjelasan tentang bagaimana perusahaan konsultan yang bekerja pada kampanye pemilihan Presiden AS Donald Trump, memperoleh akses untuk data pada 50 juta pengguna Facebook demi membangun profil pemilih.
Laporan pada Senin mengatakan, perusahaan konsultan tersebut kemungkinan telah memperoleh akses data pengguna secara tidak benar, dan Cambridge Analytica sejak saat itu menangguhkan kepala eksekutifnya, Alexander Nix, sementara pemimpin eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan perusahaannya membuat kesalahan dalam penanganan data pengguna.
Menurut beberapa perhitungan, Brasil adalah pasar terbesar ketiga Facebook.
Baca juga: Mark Zuckerberg minta maaf atas kesalahan Facebook