Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para aktivis lingkungan dan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Peduli Air memamerkan sampel air Sungai Bengkulu yang berwarna coklat pekat sebagai bagian dari kegiatan memperingati Hari Air Sedunia 2018.
"Kami membandingkan air yang diambil langsung dari sungai dan air sungai yang sudah melalui proses pengolahan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu," kata koordinator aksi Soprianto di Bengkulu, Kamis.
Aksi yang digelar di tepi Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu, itu juga diisi pentas seni musik dan puisi serta orasi para aktivis tentang kondisi air Sungai Bengkulu yang semakin memprihatinkan.
Soprianto mengatakan pencemaran Sungai Bengkulu membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2011 menetapkan air sungai tak layak minum, tapi masuk kelas III, yaitu air untuk pertanian dan perikanan.
"Padahal masih ada ribuan pelanggan yang mengunakan air ini sebagai sumber air bersih lewat PDAM yang mengolah air sungai ini," ucapnya.
Ia menambahkan, kondisi air Sungai Bengkulu menjadi potret kesalahan dalam pengelolaan sumber daya alam sehingga mengorbankan air bersih yang selama ini menjadi andalan masyarakat mendapatkan air minum.
Sejalan dengan tema Hari Air Sedunia 2018 yakni "Nature for Water" atau Lestarikan Alam untuk Air menjadi titik balik mendesak pemerintah melindungi Daerah Alisan Sungai (DAS) Bengkulu dari ancaman industri ekstraktif.
Tercatat, kata aktivis Kanopi Bengkulu ini, ada lebih dari lima perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di DAS Air Bengkulu.
Limbah pencucian batu bara di hulu tersebut diduga menjadi salah satu sumber pencemar air sungai yang tahun 1970-an masih digunakan langsung sebagai air minum warga.
"Pencemaran dari area pertambangan bisa dilihat lewat aktivitas ribuan warga mengumpulkan bongkahan batu bara dari dalam badan sungai," katanya.
Aktivis mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bengkulu Fitri Novianti menambahkan bahwa air yang menjadi sumber kehidupan harus segera diselamatkan.
"Melestarikan alam berarti menjamin ketersediaan air bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang," kata dia.
Aktivis pamerkan air Sungai Bengkulu
Kamis, 22 Maret 2018 18:51 WIB 5325