Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Material longsor menimbun jalur kereta lori, transportasi umum warga Desa Lebongtandai menuju Desa Napalputih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, sehingga akses dari dan menuju desa itu terputus.
?Hujan membuat longsor di Tebing Sumpit dan membuat jalur transportasi terputus beberapa jam,? kata Nodi, warga Desa Lebongtandai saat dihubungi dari Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan longsoran tebing yang menutupi jalur kereta lori itu terdapat di kilometer lima dari Desa Lebongtandai.
Saat ini, masyarakat masih bergotong-royong membersihkan material tanah longsoran dari jalur kereta sehingga transportasi dari dan menuju desa tersebut kembali lancar.
Nodi mengatakan ancaman longsor kerap menghantui warga saat menggunakan transportasi kereta lori. Rel yang merupakan peninggalan sejak zaman Belanda untuk kepentingan pengangkutan emas dari Desa Lebongtandai itu masih digunakan masyarakat sebagai satu-satunya jalur transportasi.
Nodi mengatakan ada empat titik longsor yang cukup sering menimbun jalur rel di sepanjang jalur Lebongtandai-Napalputih berjarak 33 kilometer.
Titik rawan longsor tersebut antara lain di Gunungtinggi, Sumpit, Air Klaung dan Jembatan Ronggeng.
Desa Lebongtandai Kecamatan, Napalputih, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan pusat penambangan emas sejak masa pendudukan kolonial Belanda.
Kejayaan pertambangan emas masih berlanjut sebelum PT Lusang Mining perusahaan dalam negeri berhenti beroperasi pada 1990-an.
Kini, penambangan emas secara tradisional menjadi tumpuan hidup sekitar 310 kepala keluarga warga desa itu.
Longsor putuskan jalur transportasi Desa Lebongtandai
Selasa, 24 April 2018 11:54 WIB 1257