Liverpool (Antaranews Bengkulu) - Liverpool, yang mendapat inspirasi dari dua gol dari pemain Mesir Mohamed Salah, mengambil langkah besar menuju final Liga Champions dengan kemenangan 5-2 atas AS Roma pada laga pertama semifinal yang dimainkan di Anfield pada Selasa.
Bagaimanapun, dua gol larut Roma, akan memberi klub Italia itu, yang bangkit dari tertinggal 1-4 untuk kemudian mengalahkan Barcelona pada putaran sebelumnya, sedikit harapan pada pertandingan kedua yang dimainkan Rabu mendatang.
Dua gol yang dibukukan Salah, ke gawang bekas klubnya, membuat pasukan Juergen Klopp memimpin 2-0 saat turun minum, dan Liverpool kembali mencabik-cabik Roma setelah turun minum.
Gol Sadio Mane dan kemudian dua gol Roberto Firmino membawa Liverpool memimpin 5-0, dan Klopp merasa cukup nyaman untuk menarik keluar Salah, yang tampil brilian.
Edin Dzeko kemudian mampu memperkecil ketertinggalan tim tamu pada menit ke-81 dan empat menit kemudian Diego Perotti mengonversi penalti untuk sedikit menghapus tekanan pada pertandingan di Roma.
Para penggemar Liverpool meninggalkan Anfield dengan kecemerlangan dua gol yang dinodai oleh dua gol larut, dan mereka mungkin heran mengapa Klopp memutuskan untuk menarik keluar Salah dan mengapa tim mereka mengendurkan serangan.
Seperti yang terjadi saat melawan Manchester City pada putaran sebelumnya, Liverpool memperlihatkan kengerian potensi trio penyerang mereka.
Jika pertahanan Roma tampil kepayahan saat mereka bermain di Stadio Olimpico, Liverpool dipastikan akan melaju ke Kiev untuk final yang akan dimainkan pada 26 Mei untuk menghadapi Bayern Munich atau Real Madrid, yang akan bertemu pada semifinal lainnya pada Rabu.
Roma memulai pertandingan dengan bagus, tidak gentar oleh nuansa di Anfield, ketika mereka menutup pergerakan Liverpool dan menyerang melalui kedua sayap.
Perasaan penggemar tuan rumah semakin memburuk pada menit ke-18 ketika gelandang Alex Oxlade-Chamberlain harus ditandu keluar lapangan dengan apa yang terlihat sebagai cedera serius setelah ia menekel Aleksandar Kolarov.
Liverpool terlihat kesulitan dan mereka nyaris kemasukan ketika Kolarov melepaskan tembakan keras dari jarak 30 meter yang tidak dapat ditangkap kiper Loris Karius, untuk kemudian membentur mistar gawang.
Hal itu menjadi pertanda bagi pasukan Klopp, yang meresponnya dengan sangat baik.
Penyelesaian mengejutkan
Mane semestinya mencetak gol pada menit ke-29 ketika mendapat umpan terobosan setelah pekerjaan brilian dari Firmino, namun tembakan penyerang Senegal itu melambung di atas mistar gawang ketika ia hanya perlu menaklukkan kiper Alisson.
Beberapa saat kemudian Mane kembali mendapat umpan dari rekan setimnya yang berasal dari Brazil, namun ia justru melepaskan tembakan tidak akurat dari posisi yang menjanjikan di dalam kotak penalti, dan rasa frustrasinya semakin membesar ketika sepakan dari jarak dekatnya yang masuk ke gawang Roma tidak disahkan karena offside.
Salah menjadi sosok yang memecah kebuntuan pada menit ke-35 dengan penyelesaian mengejutkan, bergerak memotong dari kanan dan kemudian menaklukkan Alisson ketika ia melepaskan tembakan kaki kiri ke sudut jauh gawang.
Bek Dejan Lovren semestinya dapat menggandakan keunggulan namun tandukannya dari tendangan sudut membentur mistar gawang, dan itulah ancaman yang berujung kegagalan terakhir untuk tim Italia.
Salah mengubah skor menjadi 2-0 dengan gol ke-43nya musim ini ketika Firmino memberinya umpan. Dengan Alisson yang bergerak maju, ia menaklukkan kiper asal Brazil itu dengan sepakan cungkil.
Beberapa tim mungkin menilai keunggulan 2-0 saat turun minum sebagai skor yang harus dipertahankan. Bagaimanapun, pasukan Klopp, jauh dari perasaan seperti itu dan mereka mengambil keuntungan penuh dari rapuhnya pertahanan Roma.
Mane mendapatkan ganjaran dari kerja kerasnya pada menit ke-56, melakukan penyelesaian mendatar untuk masuk ke gawang setelah Salah menerobos di sisi kanan dan memberikan umpan matang bagi rekan setimnya.
Salah kemudian menari melewati Juan Jesus dan memainkan umpan silang serupa ke jalur pergerakan Firmino, yang tidak melakukan kesalahan untuk mengubah skor menjadi 4-0.
Firmino mengubah skor menjadi 5-0 pada menit ke-68 ketika ia mengejutkan pertahanan Roma yang tidak mengawalnya pada situasi tendangan sudut, dan menanduk bola masuk ke gawang.
Pemain asal Bosnia Dzeko mencetak satu gol balasan untuk Roma sembilan menit sebelum pertandingan usai, setelah ia mendapatkan operan dari Radja Nainggolan dan menaklukkan Karius.
Satu go tandang mungkin tidak akan cukup untuk memberi harapan kepada Roma untuk leg kedua, namun ketika tangan James Milner dinyatakan mengenai bola di kotak terlarang, pemain pengganti Perotti sukses mengonversi penalti untuk menjaga suasana sengit pada pertemuan kedua klub ini.
Salah inspirasi Liverpool untuk tundukkan Roma
Rabu, 25 April 2018 14:51 WIB 870