“Sudah lama sekali kami tidak pernah lagi mendapatkan bensin di SPBU di daerah ini. Setiap mengisi bensin di SPBU selalu habis terjual dan yang ada hanya pertalite dan pertamax,” kata warga Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko Agretinus di Mukomuko, Jumat.
Ia menyatakan, sebenarnya warga di wilayah ini masih membutuhkan bensin untuk bahan bakar kendaraan karena harganya lebih murah dibandingkan pertalite dan pertamax.
Ia mengatakan, sekarang ini warga di wilayah ini terpaksa membeli BBM jenis pertalite di SPBU daerah ini karena tidak ada lagi pilihan bahan bakar minyak untuk kendaraan.
“Kami tetap membeli pertalite meskipun harganya lebih mahal dibandingkan bensin,” ujarnya.
Warga Kecamatan Lubuk Pinang Abu Saman menyatakan premium selalu habis SPBU di daerah ini karena bahan bakar minyak bersubsidi tersebut diduga dijual keluar daerah ini.
“Seperti SPBU di Desa Arah Tiga selain menjual premium kepada pengecer jerigen yang menggunakan sepeda motor, SPBU ini juga menjual bensin kepada pedagang pengecer jerigen menggunakan mobil kemudian BBM tersebut diduga di bawa keluar daerah ini.
Ia menjelaskan, premium subsidi yang dijual menggunakan jerigen tidak hanya diangkut menggunakan satu mobil , tapi ada beberapa mobil. Satu mobil mengangkut sekitar 25 jerigen yang berisi 34 liter per jerigen.
“Warga di daerah ini membeli BBM non subsidi, sedangkan BBM subsidi di keluarkan ke luar daerah,” ujarnya.
Karena premium subsidi dijual keluar daerah, sehingga warga di daerah ini tidak kebagian lagi BBM subsidi.