Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu merilis bahwa kelompok transportasi dan sektor perumahan menjadi pendorong inflasi Bengkulu pada November 2018.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu, Budi Hardiyono, di Bengkulu, Senin, menyebutkan, Bengkulu mengalami inflasi bulanan sebesar 0,2 persen di November 2018.
"Sektor pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,01 persen, sementara untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,91 persen," kata dia.
Kelompok transportasi didominasi oleh perubahan harga tiket pesawat, dengan kenaikan harga sekitar 4,8 persen dibanding bulan sebelumnya. Atau memberikan andil inflasi pada November sebesar 0,16 persen (mtm).
Untuk kelompok perumahan, penyumbang inflasi tertinggi yakni bahan konstruksi seperti komoditas seng yang mengalami kenaikan 10,71 persen, besi beton sebesar 22,09 persen, cat tembok 10,9 persen dan batu 4,34 persen.
Tidak hanya dua kelompok itu saja yang mendorong angka inflasi Bengkulu, sejumlah komoditas dari kelompok lainnya juga menyumbangkan angka inflasi.
Seperti, beras, bawang merah, bawang putih, dan rokok kretek. Walaupun sejumlah komoditas yang tergabung dalam kelompok bahan makanan ini mengalami kenaikan harga, namun kelompok ini masih mencatatkan angka deflasi sebesar minus 0,22 persen.
"Deflasi kelompok makanan lebih didorong oleh turunnya harga beberapa komoditas pokok penting seperti daging ayam ras, ikan, tomat buah dan sayur, kentang serta cabai merah," ujarnya.
Transportasi dan perumahan dorong inflasi pada November
Senin, 3 Desember 2018 15:54 WIB 1874

Antarabengkulu.com