Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Pedagang kambing untuk kurban mengaku memilih kemarau daripada musim hujan demi kesehatan hewan-hewan tersebut.
"Kalau musim kemarau kendalanya cuma mencari pakan yang agak jauh. Kalau musim kemarau lebih bagus, kambing idak mudah sakit, lain kalau musim hujan, kambing mudah nian sakit," kata pedagang kambing kurban di kawasan Sungairupat, Kota Bengkulu, Dardiri.
Ia menjelaskan menjelang Hari Raya Idul Adha harga kambing naik sekitar 20 persen dibandingkan hari biasa.
Dardiri pun menjelaskan, jenis kambing yang paling banyak dimintai yakni peranakan etawa (PE) karena memiliki postur tubuh lebih tinggi namun harganya termasuk tinggi antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta lebih. Selain jenis PE juga menjual kambing lokal serta domba atau biri-biri.
Untuk jenis PE didatangkan dari Provinsi Lampung sedangkan yang lokal dari Kabupaten Bengkulu Selatan.
Ia juga menjelaskan, para pembeli bukan hanya warga Provinsi Bengkulu tetapi juga ada yang dari Padang, Sumatera Barat. (mg-mdn)
Harga kambing kurban naik 20 persen
Jumat, 5 Oktober 2012 14:03 WIB 2800
Kalau musim kemarau lebih bagus, kambing idak mudah sakit, lain kalau musim hujan, kambing mudah nian sakit..."