Palembang (ANTARA) - Keluarga dan ahli waris petugas KPPS yang meninggal dalam pelaksanaan pemilu 17 April di Kota Palembang berharap santunan pemilu dapat lebih cepat diberikan karena kebutuhan hidup semakin mendesak.
Salah seorang istri petugas KPPS yang meninggal, Sasmita, Selasa, mengatakan bahwa sejak ditinggal sang suami yakni Najiullah, ia harus menanggung hidup serba kekurangan bersama dua anak kecilnya.
"Kemarin sempat di telpon dari KPU mengenai berkas yang kurang, lalu saya lengkapi lagi berkasnya, namun sampai sekarang belum ada kelanjutannya," ujar Sasmita kepada Antara.
Baca juga: IMM Bengkulu demo karena banyaknya KPPS meninggal
Ia bahkan tidak mengetahui besaran santunan yang akan diterimanya, tetapi hal terpenting baginya santunan tersebut diberikan secepat mungkin untuk dijadikannya modal awal membuka usaha kecil guna menghidupi keluarganya.
Sasmita saat ini menumpang di rumah adik iparnya di Jalan A. Yani Lorong Manggis Kelurahan Silaberanti Kota Palembang, sang suami (Najiullah) meninggal setelah lima hari mendapat perawatan di RSUD Bari Palembang akibat kelelahan saat bertugas sebagai Linmas pada hari Pemilu.
"Padahal suami saya tidak pernah sakit, tapi saat dirawat, dokter bilang suami saya terdiagnosa maag akut, mungkin karena kelelahan, saya terpukul sekali waktu itu namun tidak bisa menyalahkan siapa-siapa," kata Sasmita.
Pasca meninggalnya Najiullah, ia harus membesarkan dua anaknya yang berumur 3,5 tahun dan 1,5 tahun sendirian dengan kondisi belum memiliki pekerjaan serta hidup dari bantuan keluarga terdekat.
Baca juga: Siti Nisrohah meninggal setelah bertugas sebagai anggota KPPS, keluarga nyatakan pasrah
"Dulu sempat ditawari pekerjaan oleh Wakil Wali Kota Palembang saat kunjungan ke sini, tapi belum ada kejelasan lagi," tambah Sasmita yang baru saja menggelar tahlilan 40 hari meninggalnya sang suami pada Kamis malam (20/6)
Sementara Ketua KPU Sumsel, Kelly Mariana, mengatakan dana santunan belum bisa didistribusikan karena masih menunggu hasil revisi anggaran di KPU Sumsel.
"Data petugas KPPS yang meninggal masih belum selesai di revisi, jadi semua dana santunan dikembalikan ke KPU provinsi sehingga belum diberikan, namun secepatnya akan kami salurkan," jelas Kelly Mariana.
Di Sumsel, kata dia, terdapat 27 petugas KPPS meninggal dunia selama rangkaian pemilu dan ditetapkan pihaknya akan mendapat santunan dari KPU RI sebesar Rp36 juta per orang yang bakal diserahkan langsung kepada ahli waris.
Baca juga: Tragedi kematian petugas pemilu harus diungkap agar tak jadi dosa warisan
Baca juga: Keluarga anggota KPPS yang meninggal tolak outopsi jenazah
Hidup semakin mendesak, keluarga KPPS meninggal berharap santunan segera diberikan
Selasa, 25 Juni 2019 21:48 WIB 1151