Rejang Lebong (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengimbau warga setempat mewaspadai bahaya angin kencang yang berkemungkinan terjadi di daerah itu.
Kepala BPBD Rejang Lebong Basuki di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan saat ini potensi bahaya angin kencang dapat menyebabkan jatuh korban jiwa, seperti angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang sehingga menimpa empat orang, dua di antaranya meninggal dunia pada Rabu (11/9).
"Warga harus waspada, jangan berada di bawah pohon atau papan reklame saat ada angin kencang karena ditakutkan akan roboh dan akan memakan korban jiwa," ujar dia.
Ancaman angin kencang saat musim kemarau itu, tambah dia, kemungkinan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan ini sehingga warga harus selalu waspada agar tidak menjadi korban.
Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi memerintahkan dinas terkait, yakni DLH Rejang Lebong, segera melakukan pendataan pohon pelindung yang sudah berusia lebih dari 20 tahun di sepanjang Jalan Sukowati Curup.
Jika sudah tidak layak dan membahayakan, kata dia, akan diremajakan dengan pohon jenis lainnya.
"Kita pastikan pohon pelindung ini akan dilakukan peremajaan, walaupun di Rejang Lebong saat ini sudah ada perda pemiliharaan pohon, kita tidak boleh sembarangan menebang pohon. Nanti kita cek satu persatu, jika sudah tidak berkualitas akan diremajakan," katanya.
Peremajaan dan pemangkasan pohon di sepanjang Jalan Sukowati Curup itu, sebelumnya sudah diperintahkannya agar dinas terkait (DLH) segera melakukan pemangkasan.
Namun, karena masih ada kegiatan peringatan tahun baru Islam 1441 Hijriah, hal itu belum bisa dilaksanakan, dan akhirnya ada yang tumbang dan menimpa warga hingga meninggal dunia.
Angin kencang di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Rabu (11/9), sekitar pukul 12.30 WIB, menyebabkan pohon dadap di Jalan Sukowati Curup, di depan SMPN 2 Rejang Lebong, tumbang dan menimpa empat orang, serta satu sepeda motor Yamaha Mio J dengan nomor polisi BD 1505 DC yang ditumpangi korban bernama Safitri.
Akibat kejadian itu, satu korban atas nama Erna (47), warga Kelurahan Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah meninggal dunia tidak lama setelah kejadian.
Korban lainnya bernama Rosita (38), warga Desa Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara yang menderita luka cukup parah tidak lama setelah dirawat di RSUD Curup juga meninggal dunia. Jenazahnya dibawa pihak keluarga guna dimakamkan di Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.
Salfa Salsabila (10), anak dari almarhumah Rosita, hanya mengalami luka di bagian kaki kanan, termasuk juga korban lainnya atas nama Safitri (35) mengalami luka-luka sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Curup.
BPBD imbau warga waspadai angin kencang
Jumat, 13 September 2019 22:32 WIB 1319