Jakarta (ANTARA) - Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha mengatakan keputusan TNI Angkatan Darat untuk mempertahankan Taruna Akademi Militer keturunan Indonesia-Prancis, Enzo Zenz Allie, perlu dihargai.

"Keputusan ini perlu kita hargai. Tentu TNI telah memiliki mekanisme, penilaian dan standar tersendiri sehingga Enzo akhirnya tetap dipertahankan," kata Pratama saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa malam.

Ia mengatakan viralnya Enzo yang dituding simpatisan Ormas terlarang HTI tentu perlu menjadi perhatian bagi TNI untuk lebih memperketat mekanisme seleksi taruna.

Baca juga: Pengamat militer: Enzo bisa jadi Duta Taruna Toleran TNI

Menurut dia, TNI juga perlu secara terus menerus melakukan pengawasan dan penilaian kepada para taruna selama menempuh pendidikan di Akmil.

Apabila di kemudian hari selama menempuh pendidikan diketahui taruna tersebut terbukti terpapar atau terpengaruh paham radikalisme, maka taruna tersebut harus dikeluarkan.

"Pengumuman ini disampaikan langsung Kepala TNI AD diharapkan menghentikan polemik terkait enzo. Apalagi isu ini juga menjadi 'makanan' para buzzer media sosial," katanya.

Pratama mengatakan kasus Enzo ini juga menjadi momen bagus bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa profil seseorang di media sosial bisa dipantau oleh siapapun dengan tujuan apapun.

Karena itu, lanjut dia, sebaiknya masyarakat melakukan hal-hal yang baik di media sosial, khususnya dalam berperilaku baik di semua 'platform' yang ada di dunia maya.

"Internet memang bisa sangat bermanfaat namun juga bisa sangat merugikan," ujarnya.

Pratama menambahkan, profiling lewat media sosial dan google sebenarnya bukan hal baru. Profiling juga ditujukan tidak hanya kepada akun seseorang yang sedang mendaftar kerja atau sedang melakukan tes.

Profiling juga dilakukan pada akun kawan dan anggota keluarganya.

Baca juga: Mantan Ka BAIS: Silakan pertahankan Enzo dengan berbagai risikonya

"Yang jauh lebih penting adalah upload yang perlu-perlu saja di media sosial. Semoga ini jadi proses pembelajaran bagi semua masyarakat," katanya.

Prose pembelajaran yang dimaksud adalah pertama terkait profiling media sosial. Kedua, ternyata isu-isu besar dan ramai di Tanah Air beberapa di antaranya dimulai oleh 'buzzer' media sosial.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf TNI Angkatan Daerat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan TNI AD memutuskan untuk mempertahankan Taruna Akmil Enzo Zenz Allie.

"Kami AD (Angkatan Darat) memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima," kata KSAD saat jumpa pers di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca juga: KSAD sebut indeks bernegara Enzo Allie bagus

Baca juga: TNI AD pertahankan Enzo Allie

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019