Berlin (ANTARA) - Jerman untuk pertama kalinya mengizinkan anak-anak dari orang tua terduga anggota ISIS pulang ke negara tersebut dari Suriah utara.

Menteri Luar Negeri Heiko Maas juga mengatakan pihaknya akan mendorong anak-anak lainnya untuk datang ke negara tersebut.

Seperti negara barat lainnya, Jerman menghadapi keputusan yang rumit tentang bagaimana menangani warga negara yang berangkat ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok seperti ISIS, yang diusir dari kantong wilayah terakhir mereka pada Maret oleh pasukan dukungan AS.

Tiga dari empat anak Jerman yang dipulangkan adalah anak-anak yatim, menurut media setempat.

"Kami akan mendorong anak-anak lainnya untuk meninggalkan Suriah," kata Maas pada Senin.
"Kebanyakan anak-anak muda ... mereka tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatan orang tua mereka dan kami ingin melalukan sesuatu untuk membantu," kata dia.

Ribuan anggota ISIS, termasuk warga asing, perempuan dan anak-anak, ditahan oleh otoritas pimpinan Kurdi di Suriah utara.

Pejabat intelijen Jerman mengatakan lebih dari 1.000 warga Jerman pergi berperang ke Suriah dan Irak, lokasi ISIS pernah menguasai petak-petak wilayah dalam kekhalifahan yang dideklarasikannya sendiri.

Sekitar sepertiga dari mereka telah kembali ke Jerman. Sementara itu sepertiga lainnya diyakini tewas dan sisanya diyakini masih berada di Irak dan Suriah.

Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman diwajibkan pulangkan keluarga anggota ISIS dari Suriah
Baca juga: Irak hukum mati perempuan Jerman anggota ISIS
Baca juga: Menhan Jerman: sekolah dan pekerjaan kunci untuk kalahkan ISIS

​​​​​​​

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019