Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Flores Timur melaporkan bahwa Sulaiman Apang (47) nelayan yang dinyatakan hilang saat perahunya ditabrak kapal cepat Fantasi Express pada akhir Agustus lalu sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh nelayan dari Desa Lamahala.

Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abrahams saat dihubungi dari Kupang, Rabu, mengatakan korban ditemukan di wilayah Pantai Dusun II Watan Pao ketika sejumlah nelayan itu akan menebarkan pukat.

"Saat ditemukan korban sudah tak bernyawa lagi, sehingga para nelayan langsung mencari pertolongan untuk mengangkat jasad Sulaiman Apang," katanya.

Saat ini, katanya, jasad Sulaiman Apang sudah disemayamkan di rumah keluarganya di Lohayong, sebelum nanti di makamkan.

Baca juga: Tokoh adat gelar ritual adat cari nelayan hilang

Proses pencarian terhadap Sulaiman Apang sendiri sudah dilakukan sejak hari pertama hilang setelah perahunya ditabrak kapal cepat.

Dalam proses pencarian tersebut kantor pencarian dan pertolongan (SAR) kelas B Maumere menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pencarian.

Proses pencarian dilakukan selama tujuh hari penuh namun hasilnya nihil, bahkan walaupun sudah dibantu proses pencariannya oleh nelayan lain dan personel kepolisian serta TNI AL namun tetap juga nihil.

Bahkan proses ritual adat yang dilakukan oleh para tokoh adat juga tak memberikan hasil yang positif. Sehingga SAR juga akhrnya menghentikan proses pencarian tersebut pada Jumat (6/9) pekan lalu.

Dari kasus tabrak perahu nelayan ini kemudian membuat pihak kepolisian menahan nahkoda kapal tersebut dan saat ini proses penyelidikan masih terus berjalan.

Baca juga: Satu nelayan Adonara hilang di perairan Flores
Baca juga: SAR Maumere lanjutkan pencarian nelayan hilang di Flores Timur


 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019