Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa Papua
Jayapura (ANTARA) - Para mahasiswa asal Kabupaten Jayapura yang berada di sejumlah kota studi di nusantara, diimbau agar tetap melanjutkan kuliah hingga selesai dan tidak terpengaruh dengan ajakan atau isu yang tidak bertanggung jawab.

Imbauan ini sengaja disampaikan oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw di Jayapura, Jumat menyusul perkembangan situasi dan kondisi Papua, menyusul permasalahan rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang dan memicu demonstrasi berujung anakis beberapa waktu lalu.

Manurut dia, persoalan rasisme sudah diambil langkah tegas oleh pemerintah lewat institusi Polri dan TNI terhadap penyelesaian peristiwa yang dimaksud.

Baca juga: Papua Terkini - TNI dan Polri dinilai untuk ketentraman dan keamanan

"Maka mengimbau kepada seluruh mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Jayapura untuk tidak terprovokasi terhadap isu eksodus mahasiswa dari seluruh Pulau Jawa, Bali, Makassar, dan Manado. Kalian tetap melanjutkan perkuliahan di tempat studi sebagaimana biasanya sampai dengan selesai," katanya.

Menurut dia, tidak ada sistem pendidikan yang menjamin bahwa seluruh mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Jayapura dapat ditampung dan langsung melanjutkan perkuliahan di perguruan tinggi yang ada di Papua.

"Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Jayapura yang pulang ke Papua maupun kembali ke tempat studi sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi," katanya.

Baca juga: Gubernur Dominggus dukung sembilan aspirasi tokoh Papua di Istana

Bupati Mathius menegaskan bahwa pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Jayapura di tempat kuliah masing-masing.

"Dan apabila terjadi hal-hal yang mengintimidasi mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Jayapura dalam proses perkuliahan selanjutnya, maupun aktivitas lainnya sebagaimana biasanya agar segera melaporkan kepada Bupati Jayapura serta kepada pihak yang berwajib setempat," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019