Kupang (ANTARA) - PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional EL Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan pasca-bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) kemarin.-

General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional El Tari Kupang Barata S kepada Antara di Kupang, Kamis (14/11) mengatakan pihaknya berupaya menjaga situasi bandara El Tari agar tetap aman dan kondusif.

"Kami berupaya menjaga situasi keamanan di bandara ini agar tetap aman dan kondusif sehingga kegiatan operasional dan pelayanan kepada maskapai dan penumpang pesawat udara dapat berjalan dengan aman dan lancar," katanya.

Baca juga: Pengamanan Bandara Juanda diperketat pasca bom bunuh diri di Medan

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendapatkan instruksi langsung dari PT. Angkasa Pura I pusat untuk meningkatkan kewaspadaan baik di pintu masuk maupun di dalam bandara.

Ia mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan dengan menggunakan semua peralatan keamanan dan personel yang tersedia menurut SOP yang berlaku, mengingat bandara merupakan salah satu obyek vital sesuai Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.

Barata menambahkan bahwa berbagai langkah peningkatan keamanan yang dilakukan oleh Angkasa Pura I bandara El Tari, antara lain dengan melakukan risk assesment terhadap ancaman teror serupa.

Baca juga: Pasca bom bunuh diri Polri imbau masyarakat tenang

Kemudian juga meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan hasil risk assesment tersebut, dan melakukan koordinasi dengan instansi keamanan (TNI/Polri) sebagai anggota komite keamanan bandara (Airport Security Committee/ASC) dalam rangka perkembangan informasi ancaman serta tindak lanjut langkah keamanan.

“Selain itu dilakukan peningkatan pemeriksaan di pre-screening lebih dari 10 persen terhadap barang bawaan yang masuk ke daerah terbatas, meningkatkan frekuensi pemeriksaan acak (random check) terhadap barang bawaan dan orang di pos pemeriksaan, serta meningkatkan patroli di perimeter bandara dari sebelumnya minimal setiap dua jam menjadi setiap satu jam dengan rute acak dan waktu yang tidak terjadwal untuk memastikan perimeter tetap aman,” ujar Barata.

Upaya lainnya katanya adalah dengan meningkatkan frekuensi patroli berjalan di dalam terminal bandara dan memastikan akses-akses ke daerah keamanan terbatas dan memastikan daerah steril terkunci apabila tidak digunakan, serta melakukan monitoring dengan CCTV apabila akses boarding digunakan.

“Hingga saat ini operasional di bandara El Tari masih berjalan dengan normal. Apabila ditemukan indikasi ancaman, unit keamanan bandara akan langsung berkoordinasi dengan instansi keamanan terkait untuk melakukan langkah-langkah penanganannya,” ujarnya lagi.

Baca juga: DPR: Bom medan tunjukan aksi teroris belum tuntas sepenuhnya

Baca juga: Asita sebut tidak ada pembatalan kunjungan pascaledakan bom di Medan

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019