BiakBP (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Biak Numfor, Papua meningkatkan mitigasi bencana bagi warga Biak di berbagai kampung dalam upaya mengurangi dampak dari bencana.

"Tujuan mitigasi bencana untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan serta meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman," ujar Kepala Badan Penanggulangan Daerah Biak Alfeus Yarangga di Biak,Minggu.

Ia menyebutkan ada beberapa kegiatan mitigasi bencana yang diberikan kepada warga berbagai kampung diantaranya pengenalan dan pemantauan risiko bencana.

Sedangkan upaya mitigasi bencana, lanjutnya, berupa perencanaan partisipatif penanggulangan bencana, pengembangan budaya sadar bencana, penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana.

Baca juga: Akademisi ingatkan pentingnya antisipasi bencana angin kencang

Penerapan upaya fisik, nonfisik dan pengaturan penanggulangan bencana, menurut Alfeus, untuk melakukan identifikasi kepada warga guna pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.

Alfeus Yarangga mengatakan, kejadian bencana tidak dapat diprediksi oleh siapapun sehingga sangat diperlukan kesiapsiagaan dan tingkat kesadaran warga untuk dapat mengurangi risiko bencana alam.

Bencana, menurut Alfeus, adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia.

Dampak dari adanya suatu bencana, lanjut Alfeus, dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Alfeus mengatakan, bencana berdasarkan kategorinya dibagi menjadi tiga, yakni bencana alam adalah bencana yang diakibatkan peristiwa alam seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir dan sejenisnya.

"Apalagi kondisi wilayah geografis pulau Biak yang berada di perairan Pasifik masuk dalam kategori kawasan rawan bencana maka dibutuhkan kesiapsiagaan semua warga Biak Numfor dalam mengurangi risiko bencana," tambahnya.

Sedangkan untuk bencana nonalam, menurut Alfeus, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa dan serangkaian peristiwa nonalam

Sementara untuk bencana sosial, lanjut Alfeus, adalah bencana yang datang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh kelalaian manusia seperti kebakaran atau lain sebagainya.

"Bencana alam meteorologi berhubungan dengan iklim dan bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor," tambahnya.

Baca juga: BNPB siapkan dana siap pakai Rp850 miliar antisipasi bencana alam

Pewarta: Muhsidin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019