Denpasar (ANTARA News) - Sindikat copet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang sudah beraksi tahunan di Pulau Dewata, berhasil dibongkar pihak kepolisian setempat. Enam anggota sindikat yang seluruhnya kaum wanita, berhasil diringkus di tempat terpisah di wilayah Gianyar dan Bangli, Bali, kata Direktur Reskrim Polda Bali Kombes Pol Wilmar Marpaung, di Denpasar, Kamis. Ia mengungkapkan, pihaknya yang mendapat laporan, sejak beberapa pekan lalu melakukan pelacakan dan berhasil meringkus dua orang tersangka di rumah kos-kosannya di Desa Semebaung, Kabupaten Gianyar. Dari pengembangan selanjutnya, empat tersangka lain ditangkap sedang melancarkan aksinya di pasar tradisional Kayuamba, Kabupaten Bangli. "Keenam tersangka umumnya melancarkan aksi pencopetan pada pasar-pasar tradisional yang tidak hanya di wilayah Gianyar dan Bangli, tetapi juga Kota Denpasar," ucapnya. Kasat I Opnal Ditreskrim Polda Bali AKBP Achmad Nurwahid menambahkan, dari hasil pemeriksaan pihaknya, terungkap bahwa sindikat copet asal Lombok itu telah beraksi sejak sembilan tahun silam di Pulau Dewata. Setelah berhasil menggaet sejumlah uang atau barang berharga, mereka kembali ke kampung halamannya yang tersebar di beberapa daerah di Lombok Timur. Tak berapa lama kemudian, keenam anggota sindikat tersebut kembali balik ke Bali. "Pendeknya selama sembilan tahun itu mereka bulak-balik Lombok-Bali," kata Nurwahid. Mengenai barang bukti yang berhasil disita dari para penjahat, Nurwahid menyebutkan, tidak hanya uang tunai Rp4,8 juta dan tiga lembar dolar AS, juga sejumlah barang berharga. Barang-barang tersebut antara lain sembilan HP Nokia, 12 dompet, delapan tas dan dua buah silet. "Khusus untuk silet ini, diduga telah dipakai alat oleh para penjahat saat melancarkan aksinya," katanya. Guna pengusutan lebih lanjut, keenam tersangka kini ditahan pihak Ditreskrim Polda Bali di Denpasar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008