Jakarta (ANTARA News) - Kotamadya Cimahi, Jawa Barat, ingin menjadi pusat produksi film indie (independent), dengan mengandalkan potensinya sebagai kota bersejarah. "Cimahi tidak punya kekayaan sumber daya alam, kecuali dikenal sebagai pusat pelatihan tentara sejak jaman Belanda," kata Walikota Itoc Tochija kepada wartawan, saat menghadiri peluncuran (soft launching) pembangunan rusunami (rumah susun sederhana milik) The Edge Superblock, di Bandung, Sabtu. Ia mengungkapkan, sejak tahun 1862 Cimahi telah dijadikan pusat pelatihan tentara, dan karenanya menyimpan bangunan tua bersejarah seperti Gedung Dustira, Penjara Poncol, Gedung Sudirman, Pemakaman Kerkhoff, dan Bioskop Rio. Menurutnya, bangunan-bangunan itu dapat dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan syuting iklan maupun film. Ia juga mengungkapkan, saat ini SMK I Cimahi sudah memiliki jurusan film, dan sekolah kejuruan itu diharapkan dapat mencetak sineas-sineas bermutu untuk membangun daerahnya sebagai pusat perfilman. "Memang tidak mudah, mungkin dimulai dari pembuatan film-film iklan dulu, baru nanti ke film besar (bioskop)," katanya. Keinginan menjadikan Cimahi sebagai salah satu pusat film indie itu tidak terlepas dari tekad Pemkot Cimahi untuk menjadikan daerahnya sebagai tempat berkumpul insan kreatif, seperti halnya Bandung sebagai kota pusat kreativitas yang sudah terdaftar dalam jaringan dunia. "Karena itu kami menyambut baik pembangunan rusunami The Edge Super Block ini, yang kelak bukan hanya menjadi tempat hunian kelas menengah ke atas, tetapi sekaligus juga menjadi pusat komunitas kreatif sebagai bagian dari pembangunan kesejahteraan masyarakat Cimahi," katanya. Menyinggung tentang kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat, Itoc menyatakan pembangunan rumah susun adalah pilihan terbaik mengingat Cimahi juga dikenal sebagai kota industri, padahal luas wilayahnya tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan penduduknya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008