Kami sudah melakukan kunjungan ke Malaysia, Jepang, dan Turki untuk mencari peluang beasiswa bagi anak-anak kita
Pontianak (ANTARA) - Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Sambas, Kalimantan Barat Mursidin mendorong alumninya untuk belajar ke luar negeri karena pihaknya sudah membuka jalan dan kerja sama dengan pihak luar untuk hal tersebut.

"Kami sudah membuka jalan bagi siswa-siswi untuk dapat belajar ke luar negeri. Kami sudah melakukan kunjungan ke Malaysia, Jepang, dan Turki untuk mencari peluang beasiswa bagi anak-anak kita", katanya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Ia berharap para siswa-siswi dan orang tua dapat memanfaatkan peluang kerja sama dan beasiswa yang telah dibangun selama ini.

"Semoga dengan peluang yang ada bisa bermanfaat dan dimanfaatkan oleh alumni kita dan siapa pun," kata dia

Sebelumnya, guru berprestasi MAN Insan Cendekia Sambas, Sutardi yang belum lama ini berhasil terpilih sebagai juara 1 guru berprestasi nasional 2019 kategori madrasah aliyah mendapat bonus lawatan ke Turki 26-31 Desember 2019 atas prestasi yang diraih tersebut.

Saat lawatannya di Turki, Lembaga Turkiye Diyanet Vakfi (TDV) dan Yurtdışı Türkler Ve Akraba Topluluklar Başkanlığı (YTB),  Sutardi memberikan informasi pembukaan pendaftaran beasiswa bagi siswa-siswi Indonesia.

Diyanet merupakan lembaga yang mengelola Program International Islamic Theology Undergraduate Diyanet Scholarships, yakni beasiswa yang ditawarkan bagi lulusan SMP/sederajat untuk melanjutkan sekolah di Imam Hatip Lisesi (setingkat SMA) dan bagi lulusan SMA/sederajat untuk melanjutkan kuliah S1 hingga S3 di jurusan Keagamaan Islam (Teologi Islam).

Lembaga Diyanet merupakan lembaga binaan Direktorat Pendidikan Keagamaa, Diyanet, Turki.

"Berbeda dengan Diyanet, YTB adalah lembaga yang langsung di bawah Perdana Menteri dan memberikan beasiswa S1 hingga S3 di jurusan umum seperti kedokteran, MIPA, teknik, hubungan internasional, sosial humaniora dan lain-lain di beberapa universitas Turki," kata Sutardi.

Sutardi menjelaskan bahwa syarat dan tata cara untuk memperoleh beasiswa tersebut sangat mudah yang dapat dipelajari dari web kedua lembaga tersebut.

Pelamar tidak perlu mengajukan pendaftaran terpisah pada universitas yang dituju. Dengan menggunakan formulir pendaftaran online beasiswa, pelamar juga bisa mendaftar langsung ke universitas yang diminati. Sehingga saat pelamar dinyatakan mendapatkan beasiswa, secara otomatis juga akan diterima pada universitas di Turki.

"Ini peluang bagi alumni MAN Insan Cendekia Sambas untuk melanjutkan pendidikan hingga S3 di Turki, dengan biaya beasiswa seluruhnya dari mereka" ujarnya.

Cakupan tanggungan beasiswa yang diberikan kedua lembaga tersebut adalah biaya perkuliahan hingga lulus studi, tunjangan per bulan, akomodasi/tempat tinggal, asuransi kesehatan, biaya perjalanan pergi pulang Indonesia-Turki pada awal dan akhir masa studi dan gratis kursus bahasa Turki selama satu tahun sebelum perkuliahan.

"Pendaftaran beasiswa tersebut dibuka awal tahun ini hingga akhir bulan Maret 2020. Informasi lebih lanjut dapat dapat langsung mengakses laman kedua lembaga tersebut, yakni untuk lembaga Diyanet adalah https://tdv.org/tr-TR/ sementara laman YTB adalah https://turkiyeburslari.gov.tr/," demikian Sutardi.

Baca juga: Berprestasi nasional, guru MAN di Sambas dapat bonus lawatan ke Turki

Baca juga: Pemprov Kalbar gratiskan sekolah untuk 142 ribu siswa SMA/SMK

Baca juga: PGRI: standar pelayanan pendidikan Kalbar harus ditingkatkan

Pewarta: Dedi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020