Syukur kepada Allah SWT yang sudah mengirimkan anak Wehelmus untuk menolong Asmirah
Jayapura (ANTARA) - Wehelmus Rumbarar, siswa Secaba TNI AD Rindam XVII/Cenderawasih menerima piagam penghargaan atas aksi heroiknya menyelamatkan sepasang pemuda yang nyaris tenggelam di lokasi wisata Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Papua.

"Penghargaan itu, kami (TNI AD) diberikan dalam upacara khusus di lapangan Pancasila, Rindam XVII/Cenderawasih, Ifar Gunung, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Selasa (28/01)," kata Komandan Rindam (Danrindam) XVII Cenderawasih Kolonel Inf Heri Prakosa ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu.

Prajurit siswa Wehelmus Rumbarar, kata dia, mendapat piagam penghargaan atas dedikasi, semangat dan naluri yang dimilikinya untuk memberikan pertolongan kepada sesama.

Baca juga: Dua dari 15 korban tenggelam di Raja Ampat ditemukan selamat
Baca juga: Korban tenggelamnya KLM Seruyan Raya dievakuasi ke Sampit


Menurut dia, aksi itu merupakan suatu wujud perbuatan mulia yang pantas untuk teladani bersama.

"Karena di zaman seperti ini bisa saja kita punya kesempatan untuk menolong tapi tidak punya kemauan karena takut dijadikan sebagai saksi, tidak punya waktu atau alasan lain. Hingga perbuatan seperti ini menyadarkan kita kembali untuk senantiasa peduli dan senantiasa berbuat terbaik dalam keseharian," kata Heri.

Sementara itu, rasa haru dan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak terbendung oleh Ibu Nurhaidah (38), orang tua dari Nurul Asmirah (17) salah satu korban nyaris tenggelam yang ditolong oleh Wehelmus Rumbarar.

Sesaat setelah upacara, Nurhaidah menyampaikan terima kasih yang setinggi tingginya kepada Komandan Rindam XVII/Cenderawasih dan siswa Secaba Wehelmus Rumbarar.

Ibu Nurhaidah berharap setelah kejadian itu, agar tali silaturahmi terjalin sebagai keluarga.
"Dan saya sebagai orang tua sangat berterima kasih kepada saudara Wehelmus Rumbarar karena telah menyelamatkan jiwa anak saya," katanya m

"Syukur kepada Allah SWT yang sudah mengirimkan anak Wehelmus untuk menolong Asmirah yang hampir tenggelam bersama temannya,” kata Nurhaidah sambil menitikkan air mata.

Baca juga: Korban selamat KM SInar Bangun masih trauma
Baca juga: Basarnas temukan 41 penumpang selamat "speedboat" tenggelam


Sebagaimana diketahui bahwa aksi penyelamatan itu, berawal pada saat pasangan muda-mudi, Hidayat Arfan dan Nurul Asmirah sedang berekreasi di Pantai Hamadi, pada Minggu (26/01).

Saat sedang asyik berenang di pantai, kedua muda-mudi ini terbawa dan terseret arus ombak ke bagian tengah hingga sejauh kurang lebih 50 meter dari bibir pantai.

Wehelmus Rumbarar, yang berada di sekitar lokasi sempat melihat lambaian tangan dan mendengar sayup-sayup teriakan minta tolong.

Spontan dengan naluri yang dimiliki, sebagai siswa Secaba TNI AD, Wehelmus langsung berlari ke sisi lain pantai untuk mengambil pelepah daun kelapa sebagai alat penolong.

Pelepah daun kepala ini dibawa dari pinggir pantai dan menyelam ke arah dua orang yang minta tolong. Hal ini dilakukan untuk menghindari arus deras di permukaan atas.

Daun kelapa tersebut dililitkan dan diikat ke bagian lengan Nurul Asmirah untuk ditarik ke bibir pantai. Kemudian Wehelmus kembali lagi menyelam untuk menolong korban lainnya, yaitu Hidayat Arfan yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Belakangan diketahui bahwa kepala dari Hidayat Arfan ini sempat terbentur ke batu/karang. Setelah berhasil diselamatkan kedua korban segera di evakuasi ke Rumah Sakit TNI AL Hamdia, Jayapura untuk penangan medis lebih lanjut.

Hingga kini, Hidayat Arfan masih dalam perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Panglima TNI berikan penghargaan kepada prajurit TNI-Polri berprestasi
Baca juga: Danlanal Palembang beri penghargaan penangkap "baby lobster"
Baca juga: Kepala staf TNI AU beri penghargaan kepada Pratu Ongen Saknosiwi

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020