Wamena (ANTARA) - Jayawijaya dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia dengan ketinggian topografis yang sangat di atas rata-rata, dan ternyata juga berbeda dari sisi pola patroli keamanan secara gabungan di sana. Simak pernyataan  Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen, ini.

Ia mengatakan patroli standar yang hanya terdiri dari beberapa orang polisi dengan menggunakan satu mobil, tidak berlaku di Jayawijaya.

Rumaropen di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu, meniadakan patroli standar atau patroli dengan "cara biasa" itu.

Baca juga: Papua Terkini - Polisi buru penyebar hoaks di Wamena

"Patroli yang kami lakukan di sini bukan patroli biasa, karena kita sesuaikan dengan situasi dan karakteristik daerah sehingga kami patroli dengan kekuatan peleton," katanya.

Lazim dipahami bahwa kekuatan pasukan satu peleton infantri sekitar 39 orang termasuk komandan peletonnya, dan satu peleton masih terdiri dari beberapa regu berkekuatan 12-13 orang. Patroli dengan kekuatan besar yang sudah mulai dilakukan pada Januari 2020 itu masih akan terus berjalan, dengan melibatkan Satpol PP dan TNI.

"Saat patroli, kami juga menggunakan pengeras suara untuk mengimbau agar masyarakat tertib, tidak mabuk di kawasan umum," katanya.

Baca juga: Polres Jayawijaya gelar patroli di Wamena

Rumaropen sudah menerima informasi dari masyarakat terkait usulan pembuatan pos-pos keamanan di beberapa titik rawan, tetapi hal itu tidak bisa dikabulkan karena keterbatasan personel.

"Namun kami telah menentukan cara bertindak kita untuk menjawab keresahan mereka, yaitu dengan patroli peleton. Tiada hari untuk kita hentikan, karena patroli bergantian. Jadi semua yang masyarakat sampaikan, kami siap mengantisipasi," katanya.

Baca juga: Polisi Jayawijaya siap tindak tegas separatis penghambat pemilu

Pewarta: Marius F Yewun
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020