Kalau penduduk Indonesia pergi ke mana saja dihormati,
Kediri (ANTARA) - Tiga menteri menghadiri acara peresmian rusunawa (Rumah susun sewa) untuk santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, yang digunakan untuk tempat tinggal para santri.

Ketiganya antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kegiatan itu dilakukan di halaman Pesantren Lirboyo, Kediri.

"Dengan Pondok Lirboyo bukan hal yang asing, karena Lirboyo adalah kekuatan alumni yang menyebar di Indonesia. Tidak diragukan lagi nasionalismenya, karena ini yang menjadi salah satu satu acuan sumber referensi pemerintah di Pesantren Lirboyo," ujar Pramono dalam acara itu di Kediri, Sabtu.

Ia mengatakan, Indonesia menjadi role model atau contoh. Dari 267 juta jiwa penduduknya hampir 90 persen adalah Muslim dan negara demokrasi dengan Islam rahmatan lil'alamin.

Baca juga: Pondok pesantren di Jateng disasar untuk pencegahan tuberkulosis

Kalau penduduk Indonesia pergi ke mana saja dihormati, bahkan adanya konflik di Afganistan, Rohingnya, presiden juga turun langsung.

Ia menambahkan, seringkali ada soal nasionalisme yang belum selesai di negara manapun. Namun, dirinya yakin dengan pendidikan para santri di Pesantren Lirboyo yang ada dan berkembang, maka masa depan Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

Pramono juga menyebutkan peran pesantren yang kokoh sangat dihormati dan ini harus dijaga.

"Maka salah satu prioritas membangun pesantren. Toleransi menjadi kewajiban alumni mengampanyekan, menjelaskan tidak perlu takut apalagi sosial media, maka peran alumni pesantren penting," jelas dia.

Dalam peresmian tersebut sebenarnya ada tiga pesantren yang rusunawanya diresmikan yakni Pesantren Lirboyo, Pesantren Al Falah Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri dan Pondok Pesantren Al Amien, Lingkungan Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kediri.

Baca juga: Agar berkualitas, ponpes di Kalbar diajak sempurnakan sistem manajemen

Pengasuh PP Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan rusunawa tersebut tentunya sangat bermafaat untuk tempat tinggal santri. Jumlah santri di putra dan putri mencapai 29 ribu dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kami sampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan amal yang dikerjakan bermanfaat. Jumlah santri Lirboyo sekitar 29 ribu dan yang nyantri (orang yang menimba ilmu di pesantren) banyak yang tidak mampu," terang dia.

Rusunawa di Pesantren Lirboyo Kediri tersebut dibangun di area pesantren. Struktur bangunannya dengan rangka baja ringan dan tempat tidur susun. Rusunawa itu dibangun dua lantai, dengan total kapasitas hunian 88 santri.

Rusunawa tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan anggaran pembelian meubeler lebih dari Rp401 juta, satu tower, empat barak dan anggaran fisik lebih dari Rp3,5 miliar.

Baca juga: 200 bus sekolah disumbangkan Kemenhub untuk pondok pesantren

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020