awalnya dikira kabar hoaks, banyak yang mengkonfirmasi kabar itu ke travel
Jakarta (ANTARA) - Informasi tentang penangguhan umrah oleh Pemerintah Arab Saudi dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona direspon beragam oleh calon jemaah umrah di Jakarta Selatan, bahkan menduga kabar tersebut hoaks.

Menurut Manajer Pemasaran Biro perjalanan haji dan umrah At Taqwa, Airin Siregar, Kamis, di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, sejak informasi penangguhan tersebut diterima Kamis pagi, banyak calon jemaah yang menghubunginya mempertanyakan kabar tersebut.

"Mereka (calon peserta umroh) justru tau lebih duluan, awalnya dikira kabar hoaks, banyak yang mengkonfirmasi kabar itu ke travel," kata Airin Siregar.

Airin mengatakan pihak travel menerima informasi langsung dari pihak Pemerintahan Arab Saudi melalui perwakilannya yang ada di Makkah.

Baca juga: Jamaah umroh di Mekah: Aman-aman saja

Pengumuman tersebut dikirimkan jam 04.00 WIB, yang berisi informasi jamaah Indonesia tidak bisa masuk lagi ke Jeddah maupun Madinah sejak pengumuman itu disampaikan.

Sejumlah jamaah dari biro perjalanan umrah dan haji dipulangkan kembali ke Tanah Air.

"Untungnya jemaah kami belum ada yang berangkat, rencana keberangkatan tanggal 21 Maret nanti, jadi kami tidak berdampak signifikan," kata Airin.

Tetapi, lanjut Airin, penangguhan tersebut membuat calon jamaah haji kaget, banyak di antaranya menanyakan bagaimana nasib perjalanan umrah mereka.

Baca juga: Umroh batal, KKI: Hak konsumen tetap harus dipenuhi

Bahkan di antara mereka ada yang menanyakan apakah uang yang sudah mereka setorkan untuk umroh bisa dikembalikan (refund) lagi, mengingat belum diketahui penangguhan tersebut berlangsung sampai kapan.

"Saya dapat info dipastikan jamaah yang telah mendapat visa dan tidak akan berangkat itu boleh di-refund di pihak masing-masing," kata Airin.

Pengembalian yang dimaksudkan, lanjut Airin, bukan pengembalian uang saja, tapi bisa dijadwalkan ulang keberangkatannya setelah penangguhan dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi.

"Misalnya kalau kita (At Taqwa) berarti bisa dikembalikan nanti diundur dengan penghitungannya, bukan uang kembali tapi bisa di-entry kembali data pemberangkatannya," kata Airin.

Baca juga: Menhub temui calon jamaah umrah dampak larangan terbang ke Arab Saudi

Menurut Airin, pengembalian tiket jemaah yang sudah dipesan belum dilakukan karena pihak maskapai penerbangan masih melakukan perundingan.

Airin mengatakan adanya penangguhan ini bukan berarti perjalanan umrah calon jemaah hangus dan uangnya hilang, tetapi diundur sampai Pemerintah Arab Saudi membuka kembali.

Ia menambahkan, biro perjalanan tidak dirugikan secara signifikan, hanya saja biro perjalanan telah membayar uang penerbangan dan penginapan untuk jemaah yang akan berangkat tanggal 21 Maret mendatang.

"Karena tiket pesawat dan hotel sudah dibayar lebih dulu, kita sudah konfirmasi ke maskapai dan penginapan bersedia untuk diundur," kata Airin.

Baca juga: 433 jamaah umroh asal Palembang tetap berangkat

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menangguhkan sementara pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona baru.

Menurut ​​​​​​laporan Organisasi Kesehatan Dunia per tanggal 25 Februari 2020, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi secara global mencapai 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru yang meliputi 459 kasus baru di 37 negara di luar China dan 412 kasus baru di China.

Di antara negara yang melaporkan kasus COVID-19 ada negara tempat warga Muslim tinggal seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Afghanistan, Oman, Mesir dan India.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020