Timika (ANTARA) - Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob menyebut situasi kamtibmas di kampung-kampung sekitar Kota Tembagapura kini semakin kondusif, dimana tidak terdengar lagi adanya bunyi letusan senjata api sebagaimana satu pekan sebelumnya.

"Di Tembagapura sekarang ini malah hampir tidak ada lagi dengar bunyi-bunyi tembakan. Kami terus melakukan koordinasi dengan Dandim dan Kapolres untuk menanyakan perkembangan situasi di sana," kata Johannes di Timika, Sabtu.

Johannes mengatakan Pemkab Mimika terus memantau perkembangan situasi kamtibmas di sekitaran Tembagapura, apakah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sebelumnya berada di lokasi itu dan melakukan teror penembakan kini sudah pergi meninggalkan lokasi itu.

Jika KKB benar-benar sudah tidak lagi berada di sekitaran Tembagapura, katanya, Pemkab Mimika akan memfasilitasi pemulangan ribuan warga Distrik Tembagapura untuk kembali ke kampung mereka di Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimbeli.

"Kami terus monitor perkembangan situasi di Tembagapura, apakah KKB masih ada di sekitar itu atau sudah pergi dari sana. Kalau memang kondisinya benar-benar sudah aman maka masyarakat yang sekarang ini berada di Timika akan kita fasilitasi lagi untuk dikembalikan ke kampung mereka," kata Johannes.

Dinas Sosial Mimika mencatat jumlah warga Distrik Tembagapura yang dievakuasi ke Timika sejak Jumat (6/3) hingga Minggu 8/3) seluruhnya mencapai 1.662 orang, sebagian besar merupakan ibu-ibu dan anak-anak.

Setiba di Timika, ribuan warga itu langsung diantar ke rumah kerabat mereka di beberapa titik di Kota Timika seperti Kwamki Lama, SP12, SP13, SP9, SP2, SP3, Irigasi dan sebagian lagi tersebar di Kota Timika.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan untuk mengamankan Distrik Tembagapura dari teror KKB, jajarannya menyiagakan sekitar 5.000 personel gabungan TNI dan Polri di Tembagapura.

"Jumlah aparat kami di sana ada 2.000-an, itu baru dari Polri. Kalau digabung dengan TNI sekitar 3.000-an itu yang ada di Tembagapura saat ini. Ada juga bantuan dari pasukan yang bertugas di daerah tetangga seperti Intan Jaya, Lani Jaya. Bila ditotal semua sekitar 5.000-an,“ kata Irjen Paulus.

Dengan jumlah personel sebanyak itu, katanya, dinilai cukup untuk mengamankan kawasan Tembagapura dan sekitarnya.

Kapolda mengatakan KKB yang kini memasuki kawasan Distrik Tembagapura, Mimika itu jumlahnya tidak banyak, sekitar lima hingga enam kelompok yang berasal dari Ilaga Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Nduga, termasuk kelompok-kelompok bersenjata yang selama ini beroperasi di wilayah Mimika.

Baca juga: Dinsos Mimika belum salurkan bahan pokok kepada warga Tembagapura

Baca juga: Takut KKB, 1.572 orang dievakuasi dari Tembagapura

Baca juga: Pemkab Mimika berharap situasi Banti Tembagapura secepatnya pulih

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020