Brussels (ANTARA News/Reuters) - Badan sepak bola Eropa, UEFA, dan klub-klub terkemuka benua tersebut belum mempunyai rencana untuk membentuk "Liga Super" guna menggantikan Liga Champions dan Piala UEFA, kata para pejabat, kemarin.

Para pejabat UEFA mengatakan kepada Reuters bahwa Liga Super Eropa merupakan "non-starter" bagi Presiden UEFA, Michel Platini, yang mengabaikan laporan media bahwa UEFA sedang mempertimbangkan rencana kompetisi semacam itu.

Platini dikutip oleh France Football mengatakan UEFA bersedia membahas rencana tim-tim Eropa untuk membentuk liga benua untuk menggantikan Liga Champions dan Piala UEFA. Suratkabar Italia, Gazzetta dello Sport mengatakan proyek tersebut juga mendapat beberapa dukungan dari dalam UEFA.

"Orang-orang hendaknya jangan mencampuradukkan filosofi dan realita. Sepanjang menyangkut presiden (Platini), usul semacam itu (liga super) merupakan non-stater," kata seorang pejabat senior yang dekat dengan Platini kepada Reuters.

"Ia (Platini) selalu terbuka untuk dialog dan mempertimbangkan cara-cara pekalsanaan dan memperbaiki kompetisi UEFA sejalan dengan perkembangan jaman. Tetapi ia mempunyai filosofinya sendiri dan meyakini pertandingan itu dan salah satu keyakinan semacam itu ialah bahwa ia sangat menentang liga super."

France Football mengutip Platini mengatakan," Setiap orang mengetahui filisofi saya tentang kompetisi Eropa ... tetapi dunia sedang berubah dan kita harus hati-hati tentang hal itu."

"Bila diserahkan kepada saya, saya akan kembali ke Piala-piala Eropa seperti pada mulanya, dengan hanya babak sistem gugur. Tetapi kita harus mendengarkan secara seksama pada setiap usulan. Bila (klub-klub) datang dan berbicara dengan kami, kami akan mendengarkan mereka dan kemudian memutuskan," katanya.

Publikasi Prancis itu juga mengatakan Persatuan Klub Eropa (ECA) membicarakan tentang "Liga ASuper" dalam pertemuan pekan lalu di Nyon, Swiss.

Tetapi, seorang jurubicara ECA mengatakan organisasi tersebut, yang mewakili 137 klub seperti Manchester United, Real Madrid, dan AC Milan, "sangat senang dengankompetisi Eropa yang ada sekarang ini".

"ECA menyesalkan desas-desus tak berdasar ini, yang hanya dapat merusak keharmonisan dalam keluarga sepak bola Eropa," katanya setelah eksekutif ECA membahas laporan media itu pada pertemuan di Amsterdam hari Selasa.

"Kami belum pernah bermaksud melaksanakan kompetisi semacam itu. Kami belum pernah membahasnya dan belum pernah ada dalam agenda kami."

Liga Super akan terdiri atas tiga divisi, dengan 20 hingga 22 klub di setiap divisi, kata kedua suratkabar itu. Promosi dan degradasi akan terjadi di masing-masing divisi di setiap musim.

Liga domestik Eropa akan tetap ada bila suatu Liga Super diselenggarakan, kata Gazzetta, tetapi jumlah pertandingan di kejuaraan-kejuaraan individual akan dikurangi, sehingga klub-klub papan atas dapat bermain di kedua kompetisi itu.

Gazzetta mengatakan krisis ekonomi global telah mencetuskan gagasan Liga Super yang sering muncul ke permukaan, tetapi tidak memberi isyarat atas kapan turnamen yang diusulkan itu akan dimulai.

"Tidak ada seorang pun di UEFA sedang mengusahakan liga super. Gagasan itu baru berupa sebuah wacana," kata pejabat lainnya di UEFA.

Pejabat itu, yang mengetahui pertemuan baru-baru ini komite strategi UEFA yang terdiri atas para perwakilan ECA, liga-liga, para pemain, dan UEFA, juga menegaskan bahwa masalah liga super tidak dikemukakan oleh klub-klub pada pertemuan itu.

Piala UEFA akan berubah nama menjadi Liga Eropa di musim mendatang. Platini menentang perubahan nama tersebut, tetapi mendukung perluasan kompetisi tingkat kedua UEFA itu, yang citranya memudar sejak diselenggarakannya kompetisi yang lebih menggiurkan, yakni Liga Champions.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009