Kondisi ini jika merambah hingga ke Kepri, tentu akan mengganggu pelaksanaan tahapan pilkada, seperti sosialisasi
Tanjungpinang (ANTARA) - Permasalahan COVID-19 potensial menghambat penyelenggaraan tahapan Pilkada serentak 2020, kata Komisioner Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, Indrawan.

"Kami mencermati perkembangan wabah COVID-19, yang melanda sejumlah provinsi hingga dilakukan penutupan sejumlah kawasan keramaian. Kondisi ini jika merambah hingga ke Kepri, tentu akan mengganggu pelaksanaan tahapan pilkada, seperti sosialisasi," ujarnya di Tanjungpinang, Minggu.

Indrawan mengemukakan imbauan pemerintah agar menghindari tempat keramaian akan mempengaruhi sosialisasi, termasuk tugas pendataan pemilih secara faktual yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih.

Baca juga: Muhammadiyah tunda kegiatan bersifat massal hindari COVID-19
Baca juga: Kemendikbud katakan sebagian besar kampus lakukan pembelajaran daring


Strategi sosialisasi terhadap kebijakan pilkada maupun yang berhubungan dengan pengawasan pilkada kemungkinan dilakukan dengan melibatkan media daring, dan menggunakan media sosial.

"Kalau verifikasi data pemilih harus dilakukan secara faktual. Artinya tidak dapat dihindari pertemuan antara petugas dengan warga," tuturnya.

Selain itu, kata dia kampanye akbar yang dilakukan oleh pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dipastikan akan melibatkan banyak orang.

Bawaslu Kepri dan jajarannya masih menunggu keputusan dari Bawaslu RI terkait persoalan itu.

"Kami berharap pemerintah segera mendapatkan antivirus COVID-19 sehingga agenda-agenda penting negara dapat dilaksanakan secara maksimal," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana menyatakan 82 dari 90 orang yang sempat menjalani observasi negatif COVID-19 berdasarkan hasil uji sampel di laboraturium Kementerian Kesehatan.

Delapan orang lainnya masih menjalani karantina, dan observasi di ruang isolasi di Rumah Sakit Ahmad Tabib di Tanjungpinang dan di sejumlah rumah sakit di Batam.

"Ada dua pasien baru di Rumah Sakit Ahmad Tabib, satu di antaranya baru tadi pagi dirawat di rumah sakit. Sementara enam pasien lainnya dirawat secara intensif di Batam," ujarnya.

Sampai sekarang, kata dia Kepri masih terbebas dari COVID-19. Masyarakat tidak perlu panik menghadapi COVID-19.

Meski demikian, masyarakat tetap harus mewaspadai virus mematikan tersebut dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan pada diri sendiri dan lingkungan.

"Cuci tangan dengan sabun sebelum makan," imbaunya.


Baca juga: KAI Cirebon periksa suhu calon penumpang antisipasi penyebaran corona
Baca juga: Pemkot Bogor-Polresta kerja bakti cegah COVID-19

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020