Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan penolakan RSUP Persahabatan dan RSPI Sulianti Saroso terhadap pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 merupakan hal yang wajar karena ada faktor keterbatasan kapasitas.

"Kapasitas penuh bagaimana masak ditaruh di parkiran to, Mas?," kata Yuri ditemui di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kasus COVID-19 menyebar di 27 provinsi di Tanah Air

Dia mengatakan masyarakat jangan panik jika terjadi penolakan di RSUP Persahabatan dan RSPI karena tidak mungkin bagi rumah sakit terkait memaksakan menerima pasien COVID-19 padahal tidak ada ruang tersedia.

Yuri menyarankan masyarakat untuk mencari rumah sakit rujukan COVID-19 lain yang masih ada slot perawatan.

"Kalau penuh jangan paksa 'dimasukin', cari yang belum penuh," kata dia merujuk sejumlah fasilitas kesehatan sudah bisa merawat pasien COVID-19.

Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat sejumlah rumah sakit yang menerima pasien COVID-19 di berbagai daerah baik itu milik pemerintah dan swasta.

Rumah sakit terkait memiliki standar isolasi pasien COVID-19 baik itu seperti dari RS unsur pemerintah, TNI, Polri, Pemda, Ormas Muhammadiyah, swasta dan lain-lain.

Baca juga: Jubir: Pasien sembuh COVID-19 kembali terinfeksi adalah kasus khusus
Baca juga: Lampung minta 30 rumah sakit sediakan ruang isolasi
Baca juga: Ganjar prioritaskan ODP untuk rapid test
Baca juga: Pulang kampung boleh asal metode benar, kata Yurianto

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020