Beijing (ANTARA News) - Seorang pria Spanyol yang diduga terinfeksi virus flu babi dikarantina dengan cara dijebloskan ke dalam bangsal buat tahanan, setelah dokter mengetahui bahwa ia baru berlibur di Meksiko.

Pria tersebut pergi ke rumah sakit dengan keluhan menderita ruam. Ia dikurung selama tiga hari dan diperingatkan, kalau berusaha pergi ia dapat menghadapi tindakan hukum berdasarkan peraturan pengendalian wabah, demikian laporan surat kabar Spanyol, El Pais, yang mengutip keterangan pria itu.

Peraturan tersebut diberlakukan di Spanyol sebagai reaksi atas virus flu babi A/H1N1, yang menewaskan 26 orang di Meksiko.

Pria tersebut dirujuk ke rumah sakit Carlos III di Madrid segera setelah dokter mengetahui ia telah mengunjungi Meksiko. Staf di rumah sakit Carlos III sangat ketakutan terhadap virus itu sehingga mereka menginstruksikan pasien tersebut mengenai cara mengukur temperaturnya sendiri dari balik jendela.

"Saya memerlukan waktu dua hari untuk mengetahui cara membaca termometer mercuri. Mereka memberitahu saya melalui telefon `balikkan termometer itu dan engkau akan dapat melihatnya`," kata pria tersebut.

Pria itu mengatakan ia menderita ruam akibat pemanas di kamarnya, yang memiliki jendela yang tak bisa dibuka.

"Saya kira itu disebabkan oleh infeksi, karena mereka takut virus tersebut mungkin masuk melalui jendela, tapi belakangan ternyata bahwa saya ditempatkan di bangsal buat tahanan dan pasien sakit mental," kata pria itu kepada El Pais.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009