Kerja sama yang paling dibutuhkan saat ini adalah masyarakat agar tetap di rumah saja, serta disiplin dalam pola hidup bersih dan sehat.
Palu (ANTARA) - 'Perang' melawan pandemi virus corona alias COVID-19 di Sulawesi Tengah, sejak awal telah menjadi kerja gotong-royong semua pihak di bawah komando Gubernur Drs H Longki Djanggola, MSi.

Semua pihak yang merepresentasikan pemerintah seperti TNI dan Polri, pemerintah daerah dan instansi vertikal serta berbagai komponen masyarakat seperti partai politik, sekolah, pengusaha, LSM, organisasi keagamaan dan lembaga-lembaga kemanusiaan bahkan masyarakat makin erat bersatu untuk mengeliminasi penyebaran virus berbahaya ini.

"Dalam situasi dan kondisi seperti ini (wabah), kita sendirilah yang harus memperbaikinya, karena kita salah satu ciptaan Tuhan yang menjalani kehidupan di muka bumi ini," ucap Ketua MUI Kota Palu Prof Dr KH Zainal Abidin MAg.

Prof Zainal yakin wabah COVID-19 dapat diatasi namun harus berangkat dari kerja sama dan sama-sama bekerja oleh semua pihak, semua elemen masyarakat.

Pusat Datan dan Informasi Kebencanaan (Pusdatina) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, per tanggal 3 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 sebanyak 107 orang, PDP 25 orang dan terkonfirmasi positif 4 orang dan satu meninggal dunia.

Pemerintah Provinsi Sulteng menunjuk RS Anutapura, RS Wirabuana, RS Bhayangkara, Rs Alkhairaat, RSU Samaritan, RSU Woodward, RSU Budi Agung sebagai rujukan. Untuk Kabupaten Tolitoli meliputi RSUD Mokodipo, Kabupaten Morowali Utara RSUD Kolonodale, Kabupaten Banggai RSUD Luwuk.

Baca juga: Gubernur Suteng siapkan insentif tenaga kesehatan tangani corona

Gugus Tugas

Atas perintah Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, semua kepala daerah kini telah memiliki gugus tugas pencegahan dan antisipasi penyebaran virus COVID-19. 

Gubernur juga meminta bupati dan wali kota segera merealokasi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19.

"Saya telah meminta bupati dan wali kota merevisi anggaran perjalanan dinas sementara Pemprov Sulteng sendiri sudah merelokasi anggaran perjalanan dinas sebesar 50 persen pada Triwulan I 2020," ungkap gubernur.

Para kepala daerah telah meningkatkan koordinasi pada semua unsur terkait dan tingkatan guna melaksanakan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan dalam hal pengawasan perbatasan terhadap arus masuknya orang, tetapi untuk distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan vital lainnya diperbolehkan untuk melintas antar-daerah.

Percepatan juga dilakukan di tingkat desa sebagai garda terdepan perlindungan masyarakat terhadap wabah COVID-19, khususnya bagi mereka yang terdampak secara ekonomi karena tidak bisa bekerja untuk menghasilkan pendapatan.

"Sesuai arahan menteri, fokus dana desa saat ini yakni program padat karya tunai dan penanganan COVID-19," ucap Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Kemendes-PDTT Dr Yusra yang dihubungi dari Palu, Rabu (25/3).

Desa-desa di Sigi yang telah membentuk gugus tugas langsung menyosialisasikan pencegahan COVID-19 kepada masyarakat. Gugus tugas juga melakukan karantina wilayah (lockdown) seperti Desa Toro dan Tangkulowi di Kecamatan Kulawi yang membatasi keluar masuknya warga dari dan ke desa mereka namun tidak sampai menghalangi rakyat untuk bertani.

"Pemberlakuan lockdown (karantina wilayah) untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi COVID-19 di wilayah pedesaan harus tetap memberi ruang bagi petani untuk bekerja dan berusaha menafkahi diri dan keluarganya sekaligus menjamin ketersediaan dan keamanan pangan bagi masyarakat," ucap Syaiful Taslim, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Karsa Institut Sulawesi Tengah.
 
Gubernur Sulteng, Longki Djanggola ( ke dua kiri kenakan batik hitam) meninjau proses pembuatan APD di Bengkel Griya Kreatif SMK Negeri 5 Palu, Kamis (2/4). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Baca juga: Sulteng sediakan 667 kamar cadangan untuk pasien COVID-19

Penyemprotan desinfektan

Salah satu langkah pencegahan penyebaran COVID-19 yang dilakukan berbagai pihak secara simultan adalah dalam menyemprotkan cairan disinfektan  pada faslitas umum dan fasilitas sosial serta permukiman padat penduduk yang dimotori Polri dan TNI.

"Penyemprotan disinfektan sangat penting dilakukan dan Pemprov Sulteng sangat mendukung seluruh pihak yang sudah mengambil bagian, khususnya TNI dan Polri," ucap Gubernur Sulteng Longki Djanggola.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril mengemukakan tim penyemprotan disinfektan terdiri atas unsur TNI-Polri dan Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD melibatkan 32 unit armada kendaraan roda empat serta beberapa unit patroli bermotor (Patmor) untuk melakukan pengamanan dan pengawalan.

Partai NasDem dan Gerindra merupakan dua parpol yang cukup gencar melakukan penyemprotan desinfektan serta membagikan alat pelindung diri bagi warga seperti masker dan 'hand sanitizer'. 

Lokasi-lokasi yang disasar juga termasuk tempat-tempat hunian sementara par akorban bencana alam 28 September 2018, rumah ibadah, lokasi-lokasi pendidikan, rumah sakit, dan permukiman warga.

Sekretaris DPW NasDem Sulteng Muslimun menguraikan Partai NasDem menyediakan 50 tangki penyemprotan berkapasitas 14 liter/tangki sehingga dalam sehari mengeluarkan 700 liter disinfektan.

"Aksi kemanusiaan ini tidak hanya dalam bentuk penyemprotan melainkan turut serta mengedukasi masyarakat terkait dengan langkah-langkah pencegahan dan pola hidup bersih dan sehat serta larangan untuk berkumpul dalam jumlah banyak orang," urainya.

Pihak swasta juga tak ketinggalan. PT Citra Palu Mineral yang merupakan perusahaan pemegang kontrak karya pertambangan emas di Poboya juga melakukan penyemprotan disinfektan pada fasilits umum di Kota Palu dengan menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran setempat.

Superintendent Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan CSR PT CPM, Rahyunita Handayani mengatakan, penyemprotan disinfektan pada fasilitas sosial dan fasilitas umum itu merupakan upaya CPM meirngankan beban tugas pemerintah dalam melindungi warga Kota Palu dri bahaya virus corona.

Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Sulteng juga melakukan hal yang sama, bahkan merupakan pihak yang paling pertama  melakukannya dibanding organisai lainnya. Fasum, fasos dan rumah-rumah ibadah, termasuk kantor perusahaan pers menjadi fokus penyemprotan disinfektan oleh ACT.

Baca juga: Kepala daerah di Sulteng diminta realokasi anggaran

Alat Pelindung Diri

Ketua DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) Nilam Sari Lawira meminta Pemrov Sulteng segera me-realokasi anggaran demi menunjang percepatan pencegahan dan penanganan COVID-19.

Menurut Nilam, realokasi penting dilakukan untuk mendanai program skala prioritas dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 seperti pengadaan alat kesehatan, alat pelindung diri (APD) dan sabuk pengaman sosial berdasarkan tingkat risiko sosial ekonomi yang telah diperhitungkan oleh Satgas Penanganan COVID-19.

Terkait alat pelindung diri (APD) Pemprov Sulteng menggandeng SMKN 5 Palu untuk memproduksi sebanyak 200 buah APD pesanan Rumah Sakit Umum Undata Palu untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di ruang isolasi.

Ketua Tim Pembuat APD di SMKN 5 Palu, Rajapata mengatakan pihaknya telah melayani pemesanan RSU Undata sebagai salah satu rumah sakit rujukan daerah khusus penanganan pasien terpapar COVID-19.

"Kami dalam tim ini berjumlah tujuh orang dan masing-masing punya tugas, ada yang menyambung kain, menggunting kain, memasang perekat dan ada yang menjahit," ujarnya.

Rajapata memaparkan, per lembar kostum menghabiskan sekitar 2,5 meter kain spumbon sudah termasuk dengan pelindung kepala beserta masker, dan per hari mereka mampu memproduksi APD sekitar 25 lembar dengan waktu kerja 10 jam mulai pukul 08.00-17.00 WITA.

Pembuatan APD paramedis ditargetkan selesai selama 14 hari dari kebutuhan 200 lembar.

"Kostum ini kami hargai Rp60 ribu per lembar, karena ini untuk misi kemanusiaan. Kostum yang sudah selesai dijahit langsung diambil pihak RS Undata, dan proses pembuatan APD ini sudah berlangsung tujuh hari," kata Rajapata.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengapresiasi upaya tersebut, namun ia meminta agar kekurangan mesin jahit tersebut segera diatasi.

"Dengan adanya Bengkel Griya Kreatif SMKN 5 dan SMKN 1 Palu kita tidak tergantung lagi dengan pengiriman APD dari Pemerintah Pusat karena kita sudah bisa produksi sendiri," ucapnya.

Kerja sama yang paling dibutuhkan saat ini untuk mengeliminasi penyebaran virus corona adalah masyarakat agar tetap di rumah saja, menunda rencana mudik dalam rangka Idul Fitri 2020 serta disiplin dalam pola hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor meninggal dunia
Baca juga: Tim Dokter RSWS : Bupati Morowali Utara dipastikan PDP COVID-19
DPW NasDem Sulteng melakukan penyemprotan desinfektan di hunian sementara (huntra) penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong. (ANTARA/HO/Humas DPW NasDem Sulteng)

Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020