Sebagai pengganti pengelola menggunakan wastafel dan sabun untuk mencuci tangan bagi pengunjung Pasar Senen
Jakarta (ANTARA) - Bilik disinfektan yang disediakan di Pasar Senen Blok III tak lagi beroperasi mengikuti anjuran Kantor Staf Presiden (KSP) karena cairan disinfektan dapat berbahaya dan mengiritasi jika terkena kulit manusia.

"Itu memang sudah tidak boleh digunakan lagi ya. Kita ikuti saran KSP, harus dihentikan penggunaan disinfektannya," kata Kepala Pasar Jaya Senen Yamin Pane saat dihubungi wartawan, Senin.

Berdasarkan pantauan ANTARA, ada dua alat penyemprot disinfektan berupa 'misty fan' atau kipas angin penyemprot air yang ditaruh di dua pintu masuk menuju Blok III Pasar Senen yang akhirnya digunakan hanya untuk meredakan hawa panas sebelum masuk ke dalam area pasar.

Baca juga: Pedagang sayur Pasar Senen layani pembeli secara jarak jauh

Baca juga: Pasokan impor sulit, harga bawang bombai di Pasar Senen Rp150 ribu

Baca juga: Wakil Wali Kota Jakpus sidak ke pasar tradisional Pasar Senen Blok III


Beberapa warga yang mau masuk pun sempat menghentikan diri di bilik disinfektan berharap mendapat semprotan disinfektan namun akhirnya melanjutkan perjalanan masuk ke dalam gedung karena ternyata tidak ada cairan disinfektan yang disemprotkan.

"Jadi memang kita punya satu alat semprot disinfektan itu, terus satu lagi dari bantuan organisasi sosial. Pokoknya sejak dianggap berbahaya ya langsung dihentikan. Kita ikutin rekomendasi KSP," kata Pane.

Oleh karena itu saat ini langkah pencegahan COVID-19 yang dilakukan di Pasar Senen dengan menyediakan cairan pembersih tangan (handsanitizer) maupun wastafel.

Sayangnya, dalam pantauan ANTARA di salah satu wastafel yang tersedia yaitu sisi Utara sabun nampaknya belum diisi ulang.

Pada saat warga ingin mencuci tangan, cairan yang keluar dari tempat sabun cuci tangan itu adalah air bukannya sabun.

Namun berdasarkan keterangan Pane, pihaknya selalu mengisi ulang sabun jika ditemukan habis.

"Kita selalu pantau, kita isi ulang. Minimal setiap pagi kita monitor, tempat sabunnya terisi penuh," kata Pane.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020