Perekonomian yang melemah itu akibat seluruh komponen permintaan diprediksi bias ke bawah, sementara ekspor juga akan melambat.
Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada 2020 bisa hanya di kisaran 1,2 - 1,6 persen secara year on year (YOY) dampak wabah virus corona (COVID -19).

"Dengan perkembangan terkini, di mana pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan tumbuh negatif atau minus 1.1 persen, perekonomian Sumut berpotensi melambat lebih dalam lagi," ujar Kepala Kantor BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Rabu.

Penurunan ekonomi Sumut tahun ini dampak wabah COVID - 19 bisa sebesar 3,8 persen sehingga tinggal 1,2 - 1,6 persen.

Baca juga: RUU Ciptaker dinilai langkah konkret pemulihan ekonomi pasca COVID-19

Perekonomian yang melemah itu akibat seluruh komponen permintaan diprediksi bias ke bawah, sementara
ekspor juga akan melambat. Ditambah sektor pariwisata yang juga anjlok.

"Perlambatan terdalam akan dirasakan pada triwulan II 2020 dan akan meningkat pada triwulan berikutnya seiring dengan fase pemulihan akibat COVID - 19," ujar Wiwiek Sisto Widayat.

Perlambatan dirasakan di sektor eksternal maupun domestik, untuk itu dibutuhkan upaya keras guna menahan penurunan daya beli masyarakat.

Salah satu yang bisa menahan penurunan daya beli masyarakat, ujar Wiwiek adalah melalui program jaring pengaman sosial dengan anggaran pemerintah.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo mengatakan, COVID - 19 memang menimbulkan krisis ekonomi, namun berlangsung jangka pendek.

Kalau COVID -19 berakhir, kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) itu, krisis ekonomi bisa cepat pulih kembali.

Baca juga: Kadin usul pemulihan ekonomi melalui sektor kelautan dan perikanan

Berbeda dengan krisis ekonomi dan krisis global yang pemulihannya lambat.

Pemulihan ekonomi yang cepat usai wabah COVID -19, katanya, mengacu pada keyakinan bahwa semua sektor akan langsung bergerak setelah virus itu tidak mewabah lagi.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020