Pontianak (ANTARA) - Untuk melindungi bayi yang baru lahir di rumah fasilitas kesehatan agar tidak terpapar COVID-19, Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Usaha Provinsi Kalbar menghadirkan face shield atau pelindung wajah khusus bayi.

"Untuk orang dewasa sudah banyak yang produksi face shield sebagai usaha pelindungan dari penyebaran COVID-19, namun persoalannya kita juga harus melindungi bayi yang baru lahir. Sehingga dihadirkan face shield untuk bayi," ujar Direktur Teknik dan Pemasaran Perusda Aneka Usaha Provinsi Kalbar, Wahyu Cundrik Pamungkas di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan untuk memproduksi face shield tersebut pihaknya bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.

"Kembali, kerjasama yang dibangun agar bayi-bayi yang baru lahir diminimalisir terpapar COVID-19. Untuk di fasilitas kesehatan hendaknya juga didukung aturan setiap orang dewasa yang mendekati si bayi harus menggunakan masker," katanya.

Baca juga: Denpal Surakarta produksi "face shield" bantu RS

Baca juga: Sejumlah siswa gagas pembuatan 'face shield' lawan COVID-19


Ia menambahkan sejauh ini produksi baru 50 karena hal itu sebagai tahap awal.

"Desain awal ini nantinya akan disempurnakan jika sudah digunakan. Kita lihat apakah sudah cocok dari segi ukuran dan bahan karena fisik bayi sangat sensitif. Jika sudah ada beberapa saran dan masukan dari para pengguna harapannya akan ditemukan disain yang sempurna untuk digunakan ke bayi," kata dia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Untan, R.M. Rustamaji mengatakan pihaknya saat ini sudah menghasilkan dan mendistribusikan 1.509 face shield dan 50 buah di antaranya face shield untuk bayi.

"Untuk face shield kita bekerjasama dengan Perusda Kalbar," kata dia.

Sejauh ini pihaknya juga sudah membuat, 70 buah aerosol box, 3 buah bilik antiseptik, 19 buah washbasin, 1.018 buah masker kain dan 240 liter hand sanitizer yang mana 209 liter hasil kerjasama dengan IKA UNDIP.

"Sedang  dalam proses pembuatan 3 buah swab booth, 80-90 buah aerosol box, 2.000 buah face shield,4 buah wash basin dan 600 liter hand sanitizer," katanya.

Ia menyatakan untuk memproduksi alat pelindung diri terhadap penyebaran COVID-19 itu Fakultas Teknik Untan, untuk tahap pertama, sumber pembiayaan dari Rektor Untan Pontianak dan dari Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat para dosen serta masyarakat.

"Tahap kedua bersumber dari bantuan Gubernur Kalbar. Semoga wabah virus berbahaya ini segera berakhir," kata dia.*

Baca juga: Siswi Panti Zam Zam Banjarmasin buat "face shield" bagi tenaga medis

Baca juga: Deru UGM produksi pelindung wajah penuhi kebutuhan tenaga medis

Pewarta: Dedi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020