Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Mesir menyatakan penyesalan atas peristiwa penahanan dan penyiksaan terhadap empat mahasiswa dilakukan "Amni Daulah" (polisi Mesir).

"Mereka menyatakan penyesalan, dan minta waktu untuk mengklarifikasi kejadian yang melanda empat mahasiswa kita," kata Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda usai mencotreng Pilpres 2009 di TPS 01 Kompleks Widya Chandra di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, penyesalan itu disampaikan, setelah dua hari lalu Dubes RI di Mesir diterima Asisten Menlu Mesir. Dalam pertemuan itu dikemukakan atas kejadian tersebut.

Pemerintah Mesir, kata dia, minta waktu untuk memberikan klarifikasi dari instansi yang berwenang soal kronologis penahanan dan penyiksaan ke-empat mahasiswa Indonesia.

"Jadi pemerintah Mesir sudah merespon keberataan kita,artinya pemerintah tidak ada lagi mempersoalkannya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan mahasiswa itu yakni Fathurrahman mahasiswa tingkat IV asal Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah, Riau.

Tiga korban lainnya adalah Ahmad Yunus yang juga mahasiswa tingkat IV asal Kecamatan Bangun Purba, Azril mahasiswa tingkat I asal Rokan IV Koto dan Tasrih Sugandi mahasiswa tingkat I asal daerah transmigrasi SP4, Provinsi Riau .

Penahanan empat mahasiswa tersebut pada 28 Juni 2009 hingga dibebaskan 1 Juli 2009. Mereka dijemput paksa dari sebuah rumah kost di Kairo. Dalam proses interogasi para mahasiswa mengaku sempat dianiaya seperti ditelanjangi, dipukuli dan disetrum.

Bahkan, Fatturahman mengaku sempat disetrum di kemaluannya dan meninggalkan bekas luka-luka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009