ada sekitar 28 warga yang kontak langsung dan tidak langsung dengan korban
Simpang Empat,- (ANTARA) - Seorang supir kendaraan pengangkut gas elpiji, MP (45), warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), meninggal mendadak saat tiba di Klinik Mutiara Biru Jorong Gasan Kaciak Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.

"Benar, MP merupakan warga Katimaha Kecamatan Pasaman Barat meninggal dunia pada Jumat (8/5) sekitar pukul 22.00 WIB ketika dari Padang hendak menuju Pasaman Barat. Dari ciri-ciri sakitnya dicurigai mengarah ke Corona Virus Disease (COVID-19)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Pasaman Barat Gina Alecia di Simpang Empat, Sabtu.

Ia mengatakan korban merupakan seorang supir yang mobilitasnya cukup tinggi karena bolak-balik Kota Padang dan Pasaman Barat untuk membawa tabung elpiji.

Pada Jumat sekitar pukul 21.45 WIB, korban MP sedang mengendarai kendaraannya dari arah Padang menuju Pasaman Barat tiba-tiba tiba merasa pusing dan langsung berhenti di Klinik Mutiara Biru Tiku.

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat perketat warga dan kendaraan masuk selama PSBB
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat segera bahas persiapan teknis PSBB


Saat itu petugas yang sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) melihat korban sesak nafas dan tidak lama kemudian langsung tidak sadarkan diri dan meninggal dunia sehingga kemudian dievakuasi ke RSUD Lubuk Basung.

"Dengan melihat kondisi korban sebelum meninggal dengan ada sesak nafas dan ada riwayat perjalanan maka korban kita masukkan ke Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19," jelasnya.

Saat ini korban sudah dibawa ke Pasaman Barat dan dimakamkan di Batang Lingkin Sabtu pagi ini. Pemakaman berjalan aman dan lancar dengan memakai protap COVID-19.

Baca juga: Positif COVID-19, pasien di Pasaman Barat dievakuasi ke RS Unand
Baca juga: Jumlah ODP COVID-19 di Pasaman Barat naik menjadi 113 orang


Ia menjelaskan, korban juga telah di swab di RSUD Lubuk Basung sebelum dibawa ke Pasaman Barat.

"Mudah-mudahan hasil swabnya cepat keluar dari Laboratorium Unand Padang," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya mulai Jumat (8/5) malam hingga saat ini melakukan tracing atau melacak kontak korban dengan warga lainnya di Pasaman Barat.

"Hasil tracing kami hingga Sabtu pukul 13.00 WIB ini ada sekitar 28 warga yang kontak langsung dan tidak langsung dengan korban. Terhadap mereka akan kita lakukan tes swab," ujarnya. 

Baca juga: Di Pasaman Barat ada PDP berumur 115 tahun karantina di rumah
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat siapkan ruangan isolasi pasien COVID-19


 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020