dua ABK Fu Yuan 602 yang berlayar di luar negeri dalam kondisi sehat dan baik
Ternate (ANTARA) - PT Novarica Agatha Mandiri membantah anak buah kapak (ABK) Fu Yuan 602 bernama Muhammad Chasar Andika (22 tahun), Rio Muhammad Riogam (19 tahun) asal Ternate, Maluku Utara (Malut) hilang kontak saat bekerja di luar negeri.

"Saya perlu luruskan terkait pemberitaan dua ABK Fu Yuan 602 yang berlayar di luar negeri dalam kondisi sehat dan baik sesuai dengan hasil percakapan dengan ABK asal Ternate Muhammad Chasar Andika," kata Direktur PT Novarica Agatha Mandiri, Ella, Selasa.

Dalam percakapannya dengan ABK asal Ternate Muhammad Chasar Andika berdurasi 3,46 menit itu, Ella menanyakan kondisi terakhir dan gaji mereka sebesar 300 dolar AS atau Rp4.476.900 dan dibayar 300 dolar per bulan dibayar tiga bulan sekali.
Baca juga: ABK asal Sumbar dilaporkan hilang di Perairan Malaysia


Namun, kedua anaknya meminta agar gaji mereka dimasukkan ke rekening mereka masing-masing melalui PT Nivarica Agatha Mandiri.

Karena itu, dirinya menyayangkan surat cinta dari pengacara kedua orang tuanya bernama Ansar Mabus Saroden diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan dua ABK asal Ternate yang disebut hilang kontak.

Ella menjelaskan, kedua ABK asal Ternate awalnya melihat lowongan kerja di facebook, lantas keduanya diberangkatkan 24 Desember 2020, sehingga kalau ada pandemi COVID-19 maka tidak ada kapal yang bisa berlabuh ke pelabuhan tertentu, mereka akan diberikan gajinya setelah kembali menyelesaikan kerja sebagai ABK.

Dia menjelaskan, kedua ABK Muhammad Chasar Andika (22), Rio Muhammad Riogam (19) asal Ternate dalam kondisi baik-baik, bahkan pada Februari 2020 mereka bekerja di kapal FU Yuan 61 baru empat bulan.

Dirinya atas berbagai postingan menyudutkan perusahaan penyaluran sebagai ABK di kapal FU Yuan 602 merasa dirugikan nama baiknya, sehingga akan dibawa ke ranah hukum.

Kalau mereka yang bekerja dan belum menyelesaikan sesuai kontrak kerja, maka mereka terkena penalti dan harus membayar denda, karena perjanjian kerja antara ABK dengan perusahaan.
Baca juga: ABK dua kapal ditemukan selamat setelah hilang kontak


Bahkan, kalau ada masalah pastinya agensinya akan menghubungi perusahaan terkait keluhan dan masalah, sehingga anak-anaknya tidak mau memberikan gaji ke orang tuanya dan nantinya selesai masa kontrak baru gajinya diambil.

Sebelumnya, dua tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama bernama Muhammad Chasar Andika dan Rio Muhammad Riogam asal Ternate, yang bekerja di kapal nelayan asing luar negeri berbendera China dikabarkan hilang kontak sejak Desember 2019 lalu.

Ulfa Ali, orang tua TKI itu ketika dihubungi menyatakan, kedua kakak beradik ini mendaftar di PT Novarica Agata, kantornya di Tegal, ikut kapal naik Oktober 2019 di kapal ikan tuna Fu Yuan 01 dan 02, dan keduanya terakhir kontak dengan orang tua pada bulan Desember 2019 lalu saat berada di Singapura.

Menurut Ulfa, kedua anak mereka ke Pulau Jawa sejak Agustus 2019 dan diinformasikan bekerja sejak September 2020, tetapi mereka berkomunikasi dengan anaknya Rio pada Desember tahun 2019 lalu saat di Singapura.
Baca juga: SAR masih cari satu awak kapal hilang di perairan Dumai

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020