Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 41 birokrat yang merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV Lembaga Administrasi Negara melakukan studi banding (benchmarking virtual) ke sejumlah negara.

Benchmarking virtual tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi pembangunan berkelanjutan pasca pandemi COVID-19 yang dilakukan sejumlah negara di tengah mandeknya roda perekonomian akibat meluasnya wabah tersebut.

Dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam, para peserta benchmark yang terbagi dalam empat kelompok itu melakukan kunjungan virtual ke delapan lokus negara, antara lain Thailand, China, Jepang, Korea Selatan, Austria, Vietnam, Jerman, serta Malaysia. Tema pokok yang didiskusikan dalam benchmark tersebut yakni Digitalization of The Micro, Small & Medium Enterprises (MSME).

Benchmark di Malaysia misalnya, para peserta diterima langsung oleh Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Krisna Hanan dan Nur Azmi dari SME Corporation Malaysia.

Sejumlah informasi penting digali dari narasumber seperti bagaimana manajemen produksi yang dilakukan oleh SME Corp terhadap sertifikasi hasil produksi barang UMKM di Malaysia dan bagaimana strategi yang dilakukan SME Corp di tengah karantina wilayah yang mengakibatkan pelambatan perekonomian.

Menanggapi hal itu, Nur Azmi mengungkapkan, Pemerintah Malaysia memberikan stimulus ekonomi kepada para pelaku UMKM. Pemerintah menyadari UMKM menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga menjadi tumpuan perekonomian.

"Pandemi ini berdampak sangat signifikan terhadap perekonomian Malaysia secara nasional. Namun pemerintah kami memberikan bantuan untuk membangkitkan perekonomian berupa stimulus ekonomi, baik itu dukungan kebijakan maupun stimulus keuangan," ujar Nur Azmi.

Nur Azmi menambahkan, di tengah situasi yang tidak menentu dan diprediksi memberikan dampak hingga 1,5 tahun ke depan sampai vaksin ditemukan, kolaborasi antara semua unsur adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi situasi ini.

"Kuncinya adalah ego sektoral harus dihilangkan. SME Corp Malaysia juga terus melakukan penataan secara internal berupa infrastruktur, suprastruktur, promosi, penerapan teknologi, serta pengembangan produk sesuai dengan standarisasi internasional," ujarnya.

Hasil benchmark ke sejumlah negara itu diharapkan akan menjadi acuan bagi peserta dalam menyusun produk pembelajaran angkatan bertema “Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia Akibat COVID-19”.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020