Inflasi di Sumut diprediksi lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 2,33 persen
Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi Sumatera Utara pada 2020 diperkirakan masih berada di rentang target yang diperkirakan yakni di kisaran 2,6 - 3 persen secara "year on year"(yoy).

"Inflasi di Sumut diprediksi lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 2,33 persen," ujar Kepala BI Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Selasa.

Ia menjelaskan inflasi didorong kenaikan harga obat-obatan, gula, ayam ras dan bawang merah termasuk tiket pesawat.

Menurut dia, untuk tetap bisa menjaga inflasi, harus dilakukan pengawalan terhadap harga berbagai barang.

Harga ayam ras yang sudah mencapai Rp40.000-an per kg, misalnya harus bisa dikendalikan.

Termasuk harga gula pasir yang sudah mulai kembali ke harga normal di kisaran Rp12.500 per kg.

Menurut dia, era normal baru akan mulai mendorong pertumbuhan ekonomi karena masyarakat mulai melakukan banyak aktivitas termasuk berbelanja dan berwisata.

"Jadi kalau tidak dijaga, maka inflasi bisa lebih tinggi, " katanya.

Baca juga: Pengusaha UMKM sektor makanan paling banyak minta relaksasi kredit

Baca juga: BI perkirakan hanya konstruksi yang tumbuh pada triwulan II di Sumut

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan kredit perbankan di Sumut di bawah proyeksi

Baca juga: BI : Pertumbuhan ekonomi Sumut 2020 diperkirakan tinggal 1,2 persen

 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020