Kasada tetap dilaksanakan, mengingat itu ritual masyarakat Tengger yang dilakukan setiap tahun. Namun, untuk tahun ini dibatasi, hanya untuk masyarakat Tengger saja
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait adanya rencana untuk membuka kembali destinasi wisata Gunung Bromo di Jawa Timur pada kondisi normal baru.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi untuk menyiapkan berbagai skema yang akan diterapkan pada saat wisata Gunung Bromo kembali dibuka.

"Kami melakukan koordinasi untuk mendapatkan arahan terkait pembukaan wisata dalam kondisi normal baru dari Jakarta," kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Sarif menambahkan selain menunggu arahan dari pusat, pihaknya mengharapkan masukan berupa rekomendasi dari pemerintah daerah serta Gugus Tugas Penanganan COVID-19 untuk menyiapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Penutupan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru diperpanjang

Penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru menjadi kunci menekan penyebaran COVID-19. Pada kondisi normal baru pemerintah menginginkan masyarakat tetap produktif, namun juga tetap aman serta terhindar dari Virus Corona.

Selain itu, lanjut Sarif, pada 6-7 Juli 2020 masyarakat Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo tetap menggelar ritual tahunan Yadnya Kasada di tengah pandemi Virus Corona. Bedanya, pada tahun ini ritual tersebut tidak akan dibuka untuk para wisatawan.

"Kasada tetap dilaksanakan, mengingat itu ritual masyarakat Tengger yang dilakukan setiap tahun. Namun, untuk tahun ini dibatasi, hanya untuk masyarakat Tengger saja," kata Sarif.

Baca juga: Peserta Kasada yang naik Gunung Bromo dibatasi

Kawasan Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Sepanjang 2019 jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 690.831 orang dan menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp22,86 miliar pada 2019.

Kawasan Bromo Tengger Semeru mulai ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak 19 Maret 202.

Baca juga: Gunung Bromo ditutup sementara antisipasi penyebaran COVID-19

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020