Jakarta (ANTARA) - Sisi positif dari banyaknya waktu luang di rumah selama pandemi COVID-19 adalah kesempatan untuk mengeksplorasi hobi baru, salah satunya bercocok tanam.

Bumbu dapur dan tumbuhan yang pasti jadi bahan memasak sehari-hari adalah pilihan menarik bila Anda ingin memanfaatkan lahan tak terpakai di sekitar rumah. Ada kepuasan tersendiri ketika bibit yang ditanam akhirnya tumbuh.

Jika Anda menanamnya secara organik tanpa campur tangan bahan kimia sintetis, Anda bisa menyantapnya tanpa diliputi rasa khawatir karena dijamin aman untuk kesehatan.

Tertarik untuk mencoba bercocok tanam secara organik? Petani organik Maya Stolastika Boleng pemilik Twelve’s Organic berbagi kiat untuk berkebun di rumah.

Baca juga: Hidup sehat makin diminati, sayur dan buah organik makin dicari

Baca juga: Berkebun bisa kurangi risiko serangan jantung lansia


Mendekatlah dengan tanah
Jangan takut kotor. Bila punya lahan yang masih menganggur di dekat rumah, Anda bisa menyulapnya jadi kebun mini yang menyediakan sayur mayur favorit.

Manfaatkan barang-barang yang ada
Bila punya pot yang tidak terpakai, manfaatkan sebagai rumah baru dari tumbuhan yang akan ditanam. Bila tak punya pot tumbuhan, Anda tak perlu langsung buru-buru pergi ke toko berkebun. Coba lihat barang-barang di dalam rumah, siapa tahu ada yang bisa disulap menjadi pot. Botol-botol mineral yang besar bisa dipotong, lalu dibolongi bagian bawahnya menjadi pot darurat.

"Manfaatkan saja bahan di rumah yang bentuknya kayak wadah, misalnya toples-toples kue Hari Raya," kata Maya kepada ANTARA.
Ilustrasi (Pixabay)


Mencari bibit
Perlukah membeli bibit dari toko, atau ambil bibit dari sayur yang dimakan di rumah? Keduanya boleh-boleh saja. Namun, Maya mengatakan belum tentu bibit yang dibeli dari toko sudah pasti sesuai dengan tanah yang ada di rumah.

Anda bisa menyisihkan biji-biji tanaman yang disantap untuk dijadikan bibit. Jangan lupa untuk membersihkannya terlebih dahulu dengan air sampai bersih sebelum ditanam. Bersihkan dengan meletakkan biji di dalam saringan, lalu diletakkan di bawah air mengalir. Ia mencontohkan, biji tomat yang belum kering bila ditanam berpotensi gagal karena bisa dimakan oleh semut.

Tanam selang seling
Pilih tanaman sesuai dengan kebutuhan, tapi jangan tanam semuanya dalam satu hari sekaligus. Berilah jeda 3-4 hari agar sayuran bisa dipanen pada hari yang berbeda-beda, tepat ketika Anda ingin memasaknya.

Baca juga: Berkebun di rumah bantu halau kebosanan selama isolasi diri

Baca juga: Berkebun di rumah jadi tren selama karantina akibat virus corona

Baca juga: Berkebun bagus untuk stamina hingga otak

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020