Saat ini, permintaan komoditas rempah seperti kayu manis mulai meningkat
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan siap meningkatkan kualitas produk dari tanaman kayu manis melalui inovasi teknologi terkini, baik varietas unggul, teknologi budi daya, ataupun teknologi pendukung lainnya sehingga mendongkrak daya saingnya.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry di Jakarta, Selasa mengatakan potensi pengembangan kayu manis di Indonesia cukup besar, hal itu didukung oleh sumber daya alam berupa kesesuaian lahan, teknologi, tenaga ahli, ketersediaan sumber plasma nutfah, maraknya budi daya organik, serta tenaga kerja yang tersedia.

"Saat ini, permintaan komoditas rempah seperti kayu manis mulai meningkat, baik dalam bentuk agen penyedap makanan/minuman dan juga sebagai bahan farmasi dan kosmetik," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Tanaman hias inovasi Balitbangtan dikoleksi agrowisata Tabanan

Dari 54 spesies kayu manis (Cinnamomum sp) di dunia, terdapat 12 spesies yang berada di Indonesia.

Dalam pemasarannya, ada tiga jenis kayu manis yang menonjol di pasar dunia yaitu Cinnamomum burmannii di Indonesia yang produknya dikenal dengan nama cassiavera, Cinnamomum zeylanicum di Sri Lanka dan Seycelles, serta Cinnamomum cassia di China dengan produknya Cassia China.

Tanaman kayu manis jenis C burmannii BL banyak dikembangkan di perkebunan rakyat di Indonesia, terutama di Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Utara.

Jenis C. burmanii BL atau cassiavera merupakan produk ekspor tradisional yang masih dikuasai Indonesia sebagai negara pengekspor utama di dunia.

"Belum lama ini Balitbangtan telah melepas dua varietas kayu manis yaitu Zeyna Agribun 01 dan Zeyna Agribun 02. Untuk Zeyna Agribun 02 cocok diambil daunnya sebagai sumber bahan baku minyak atsiri," ujar Fadjry.

Dikatakannya, kayu manis (Cinnamomun burmanii) merupakan salah satu tanaman multifungsi yang telah banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman, obat-obatan, serta minyak atsiri.

Selain kulitnya yang merupakan hasil utama tanaman kayu manis, daunnya dapat menjadi hasil samping yang memiliki nilai tambah melalui proses destilasi menjadi minyak atsiri.

"Hasil sampingan tanaman kayu manis saat panen yang berupa batang, daun dan ranting dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomis," katanya.

Di dunia perdagangan, produk yang diminta berdasarkan jenis kayu manis dan asal bahan. Cinnamon leaf oil diperoleh dari daun kayu manis jenis Cinnamomun zeylanicum.

Cinnamon bark oil diperoleh dari kulit. Sedangkan cassia oil diperoleh dari daun, ranting, dan bubuk kulit kayumanis jenis Cinnamomum burmanni.

Baca juga: Balitbangtan siap massalkan delapan varietas unggul anggrek
Baca juga: Teknik kultur jaringan beri jaminan suplai benih berkualitas

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020